Dampak
Sampah Terhadap Lingkungan dan Cara Pengolahannya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sampah adalah suatu barang
yang sudah tidak terpakai lagi dan tidak digunakan lagi. Apabila tidak di
tangani dengan benar dapat merusak
lingkungan, menimbulkan bau yang tidak sedap, sumber berbagai macam penyakit,
penyumbatan saluran air, dan juga dapat menyebabkan banjir. Jika dibiarkan
terus menerus tanpa adanya pengolahan sampah yang benar maka lingkungan akan
rusak dan tentu saja berbahaya bagi makhluk hidup yang berada dilingkungan
tersebut.
Sebelum sampah tersebut
diolah menjadi hal yang lebih bermanfaat, ada baiknya kita dapat mengetahui
jenis sampah yang akan diolah. Apakah sampah tersebut termasuk dalam kategori
sampah organik yaitu sampah sisa-sisa makanan yang dapat di jadikan kompos,
pupuk dll. Atau sampah anorganik seperti sampah plastik yang dapat di jadikan
kerajinan tangan atau di daur ulang. Dengan mengetahui jenis-jenis sampah akan
mempermudah dalam proses pengolahan sampah.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas maka rumusan masalah karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana dampak yang
ditimbulkan sampah terhadap lingkungan dan bagaimana cara pengolahan sampah
yang benar.
1.3
Tujuan
Penulisan
·
Mengetahui jenis dan sifat sampah.
·
Mengetahui pengaruh sampah terhadap
lingkungan.
·
Mengetahui cara pengolahan sampah yang benar.
1.4
Manfaat
Penulisan
· Masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan.
· Banyak kreativitas yang dapat dihasilkan oleh
masyarakat dari hasil pengolahan sampah.
· Lingkungan menjadi bersih dan nyaman.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Sampah
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu
meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga
diperlakukanya sebagai barang buangan yang disebut sampah. Sampah adalah bahan
yang tidak berguna, tidak digunakan atau bahan yang terbuang sebagai sisa dari
sesuatu proses yang dihasilkan dari aktifitas manusia.
Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan
pasar. Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat penduduknya. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah volume sampah yang
sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah
akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif
kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama
dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang menyebabkan tertumpuknya
produk tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA).
2.2
Klasifikasi
Sampah
A. Sampah
berdasarkan sumbernya
(1) Sampah rumah
tangga
Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga.
(2) Sampah
komersial
Sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti
pasar, pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios,
pendidikan dan sebagainya.
(3) Sampah bangunan
Sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk
pemugaran dan pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata,
genteng, dan sebagainya.
(4) Sampah
fasilitas umum
Sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan
jalan trotoar, lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah
ini adalah daun, ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, debu, dan
sebagainya.
B. Sampah
berdasarkan jenisnya.
(1) Sampah
organik (bersifat degradabel)
Sampah organik adalah jenis sampah yang sebagian besar
tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran) sampah ini mudah
diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme. Contoh
sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dedaunan dan sebagainya.
(2) Sampah
anorganik (non degradabel)
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tersusun
oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat sulit untuk
diuraikan oleh jasad renik. Contoh sampah anorganik adalah plastik, gelas
atau kaca, botol.
(3) Sampah
berbahaya
Sampah Berbahaya adalah sampah yang
beracun penyabab infeksi, mempunyai sifat korosif. Korosif adalah sifat suatu
subtansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memeroleh dampak
negatif. Sampah ini biasanya berasal dari limbah pabrik yang merusak sungai
setempat karena memiliki racun. Sampah ini sangat memengaruhi linkungan dan
mengakibatkan kerusakan yang merugikan bagi kehidupan makhluk hidup. Contoh
sampah berbahaya adalah logam, pestisida, zat kimia, sisa perindustrian.
2.3
Dampak Sampah
terhadap Kesehatan Lingkungan
A. Pencemaran lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan
darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh
sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan
menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja
menurunnya estetika (tak sedap di pandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkan misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah
dapat meningkatkan karbon monoksida (CO), karbo dioksida (CO2)
nitrogen-monoksida (NO), gas belerang,amoniak dan asap di udara. Asap di udara,
asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya
dapat menimbulkan kanker.
Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya
perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan
mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan
berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang
masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk
dan mata air, jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun)
misalnya air raksa (merkuri), crhom, timbal, cadmium, maka akan berbahaya bagi
manusia, karzena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi,
kerusakan sel-sel hati atau ginjal.
B. Penyebab penyakit
Sampah yang banyak mengandung makanan busuk, sudah pasti merupakan sarang
hidupnya Bakteri Coli. Sehingga apabila sampah ini menumpuk di saat musim
hujan, tentunya akan menimbulkan wabah muntaber atau diare, demam
berdarah dan lain sebagainya..
Sampah juga bisa mengundang datangnya kawanan tikus dan
serangga yang bisa menyebabkan berbagai penyakit pencernaan, penyakit kuning,
penyakit cacing perut , malaria dan lain
sebagainya.
C. penyumbatan saluran
air dan banjir
Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika hujan turun akan
terbawa ke got atau sungai, akibatnya sungai
tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak
got dimusim hujan menjadi mampet karena penduduk membuang sampah disembarang
tempat.
D. Dampak sosial terhadap masyarakat
(1) Kerukunan
Permasalahan sampah dapat
berkaitan dengan nilai kerukunan. Orang yang sering membuang
sampah di sekitar tempat tinggal nya dan mencemari lingkungan dapat menimbulkan
ketidaksenangan tetangganya.
(2) Kesanggupan
Tiap warga hendaknya memiliki
kesanggupan untuk menempatkan sampah pada tempatnya., misalnya memisahkan
sampah organik dengan sampah anorganik, memisahkan sampah yang beracun dan yang
tidak beracun. Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang sulit jika setiap
warga memiliki kesadaran dan kesanggupan untuk melakukannya.
E. Dampak sampah terhadap keadaan sosial ekonomi
· Pengelolaan sampah yang kurang
baik akan menimbulkan lingkungan yang tidak menyenangkan.
·
Memberikan dampak negatif
terhadap keparawisataan.
· Pengelolaan sampah yang tidak
memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.
·
Instrastruktur lain dapat juga
dipengaruhi oleh pen
2.4
Manfaat
Sampah
Walaupun
mengotori lingkungan, ternyata sampah juga dapat memberikan manfaat. Manfaat
itu antara lain sebagai berikut:
a. Pengisi Tanah
b. Sumber Pupuk
Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan
organik/makhluk hidup yang telah mati dan mengalami pembusukan oleh
mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan berbeda dari semula.
c.
Sumber Humus
Kehadiran senyawa organik dalam bentuk humus di dalam
tanah dapat mempertahankan sifat fisik tanah. Dengan sifat fisik yang baik, maka
kegunaan tanah menyerap dan mempertahankan air dapat terjadi dengan baik.
d. Media Penanaman
Jamur
Pengunaan media dengan sampah memberikan hasil yang
memuaskan. Misalnya, media jamur merang, jamur ”Shiitake” dan jamur tiram putih
tumbuh dengan baik pada bahan organik yang terdapat pada kompos.
e. Penyubur
Plankton
Plankton adalah makanan utama ikan yang terdiri dari
hewan dan tumbuhan bersel tunggal. Kolam ikan yang banyak palnktonnya
menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada ikan. Suburnya plankton karena
pemasukan bahan-bahan organik dari sampah.
f.
Media Produksi Vitamin
Salah satu jenis mikroorganisme penghasil vitamin
(vitamin B12) ternyata sangat subur pertumbuhannya di dalam media yang dicampur
dengan ekstrak sampah.
g. Bahan Makanan
Tanah
Sampah sebagai bahan makanan tanah secara langsung
(masih segar) dan melalui proses fermentasi telah digunakan dimana-mana dengan
hasil yang baik.
2.5
Pengelolaan
Sampah
Sampah yang ada harus dikelola dengan baik.
Pengelolaan sampah tersebut terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
a. Pengumpulan
Sampah
Cara pengumpulan sampah dengan menggunakan kantung.
Kantung yang digunakan berasal dari kantung plastik. Jenis bahan ini cukup kuat
dan dapat digunakan berulang-ulang serta sulit dihancurkan oleh jasad-jasad
renik yang ada dalam sampah.
b. Penampungan
Penampungan sampah dapat menggunakan bak sampah. Bak
sampah dibuat secara permanen maupun non permanen.
c.
Pengangkutan
Kantung-kantung sampah yang telah terkumpul dalam
bak-bak sampah, kemudian menunggu pengangkutan oleh dinas kebersihan setempat
atau sampah tersebut dapat di daur ulang yang sebelumnya dipisahkan dahulu
antara sampah organik dan sampah anorganik.
2.6
Cara
Pengolahan Sampah
Pengelolaan
sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan dari
material sampah. Hal ini biasanya dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan. Pengelolaan
ini melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif. Praktek pengelolaan
sampah berbeda antara daerah perkotaan
dengan daerah pedesaan, berbeda juga
perumahan dan industri.
A. Pengolahan
Sampah Organik
Sampah organik tergolong sampah yang gampang busuk seperti
sisa makanan, dedaunan dan masih banyak lagi. Sebenarnya sampah jenis ini masih
bisa kita manfaatkan lagi.
Jenis sampah organik bisa kita manfaatkan lagi menjadi
pupuk kompos. Karena sampah organik berasal dari makluk hidup. Pengomposan
yaitu zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan
proses biologis. Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik ini adalah Green Bin Program (program tong hijau)
yaitu seluruh sampah organik dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.
B. Pengolahan
Sampah Anorganik
Sampah anorganik sebaiknya kita daur ulang kembali.
Jangan membuangnya secara sembarangan, karena jenis sampah ini tidak mudah
untuk hancur.
Kita memerlukan kreatifitas tinggi untuk mengubah sampah
tersebut menjadi suatu barang yang mempunyai nilai beda. Proses pengambilan
barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut
sebagai daur ulang.
Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil
bahan sampahnya untuk diproses lagi. Kedua mengumpulkan dan menggunakan kembali
sampah yang dibuang. Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum
aluminum, kaleng baja makanan atau minuman, kertas, koran, majalah, dan kardus.
Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah,
karena bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
C. Sampah
Berbahaya
Tahap
penanganan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dari rumah tangga dimulai
dari pemilahan. Sampah B3 harus dipilah dan dipisahkan dari sampah organik dan
anorganik. Kemudian sampah B3 yang sudah terkumpul dimasukkan dalam wadah yang
aman. Pastikan menggunakan sarung tangan
saat melakukannya.
Selanjutnya, jika penganangan sampah B3 dilakukan secara
terkoordinasi dengan warga masyarakat di perumahan sekitar, maka tahap selanjutnya
adalah dengan pewadahan dan pengumpulan besar, pengangkutan dan penyimpanan
sementara. Semuanya harus dilakukan dengan metode pengelolaan sampah B3 yang
sesuai dengan aturan pemerintah dan anjuran ahli.
Dalam
menyikapi sampah B3 Sebagai warga juga konsumen perlu memiliki peran yang baik.
Usahakan mengurangi konsumsi produk yang mengandung bahan berbahaya beracun,
dan lebih memilih produk ramah lingkungan. Kita juga bisa memperpanjang umur
dengan memakai suatu produk dengan pemakaian yang bijak.
Perlu
diketahui juga bahwa produsen memegang peran yang sama pentingnya. Produsen
wajib mencantumkan material yang dikategorikan sebagai kandungan berbahaya
ataupun beracun pada semua produknya. Tujuannya agar konsumen tahu cara
penanganannya. Produsen juga memiliki kewajiban untuk melakukan upaya-upaya
yang dirasa perlu untuk mengolah produk tersebut setelah digunakan. Dan jika
terjadi pencemaran lingkungan, produsen wajib bertanggung jawab untuk
memulihkannya. Dengan mengetahui apa itu sampah B3 dan peran apa yang bisa kita
lakukan untuk menanggulanginya, semoga keluarga dan lingkungan kita tetap sehat
dan aman untuk selamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sampah merupakan material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan
konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada
hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah memiliki dampak yang
negatif bagi kesehatan jika tidak diolah dengan baik. Sampah dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit dan merusak lingkungan. Pengolahan yang benar adalah dengan
mengetahui jenis dan karekteristik sampah itu sendiri. Dengan pengolahan yang
benar sampah dapat bermanfaat bagi lingkungan.
3.2 Saran
Cara pengendalian sampah
yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk
tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol
sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, Peraturan yang
tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para
perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya alam ini. Sebaiknya setiap
rumah tangga melakukan pembuangan sampah dengan cara memilahkan sampah sesuai
jenisnya.
Daftar Pustaka
Andika, Nanang Tio. 2012. Karya
Ilmiah Tentang Pengelolaan Sampah. Dalam http://shindota.blogspot.com/2012/02/karya-ilmiah.html
Arif, Muh Irfan Rivai. 2012. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan. Dalam
http://muhirfanrivaiarif.blogspot.com/2012/02/dampak-sampah-terhadap-lingkungan.html
Mugai, Hasan. 2013. Contoh Karya
Tulis Ilmiah Pengaruh Sampah Terhadap Lingkungan. Dalam http://trik56.blogspot.com/2013/03/contoh-karya-tulis-ilmiah-pengaruh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar