Definisi
Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan,
artefak dan simbol yang mempunyai makna, yang membantu individu berkomunikasi,
memberikan tafsiran serta melakukan evaluasi. Budaya tidak hanya bersifat
naluriah saja, namun budaya memberikan dampak pada perilaku yang dapat diterima
didalam masyarakat. Beberapa sikap dan perilaku yang dipengaruhi budaya,
meliputi :
a. Rasa
dan ruang
b. Komunikasi
dan bahasa
c. Pakaian dan
penampilan
d. Makanan dan
kebiasaan makan
e. Waktu
f. Hubungan
(keluarga, organisasi, pemerintah, dsb)
g. Nilai dan
norma
h. Kepercayaan
dan sikap
i. Proses
mental dan pembelajaran
j. Kebiasaan
kerja
Mitos dan Ritual Kebudayaan
Setiap masyarakat memiliki serangkaian mitos
yang mendefinisikan budayanya. Mitos adalah cerita yang berisi elemen simbolis
yang mengekspresikan emosi dan cita-cita budaya. Ada mitos pewayangan yang
dapat diangkat dalam membuat strategi penentuan merek suatu produk, seperti
tokoh Bima dalam produk Jamu kuat “Kuku Bima Ginseng”. Sehingga pemasar dituntut
kreatif menggali mitos agar bisa digunakan sebagai sarana menyusun strategi
pemasaran tertentu.
Ritual kebudayaan merupakan kegiatan-kegiatan
rutin yang dilakukan oleh kelompok masyarakat. Ritual Budaya sebagai
urutan-urutan tindakan yang terstandarisasi yang secara periodik diulang,
memberikan arti dan meliputi penggunaan simbol-simbol budaya ( Mowen, 1995). Ritual
budaya bukan sekedar kebiasaan yang dilakukan seseorang, tetapi hal ini
dilakukan dengan serius dan formal, yang memerlukan intensitas mendalam dari
seseorang. Kebiasaan sering tidak serius, kadang tidak pasti dan berubah saat
ada stimulus berbeda yang lebih menarik. Seringkali ritual budaya memerlukan
benda-benda yang digunakan untuk proses ritual, dan inilah yang bisa dibuat
oleh pengusaha menjadi peluang.
Simbol kebudayaan juga merupakan representasi
tertentu dari budaya , secara umum apa yang dipakai dan dikonsumsi oleh
seseorang akan mencerminkan budayanya. Perusahaan dapat menggunakan nilai-nilai
simbolis untuk merek produknya . Simbol juga dapat ditunjukkan dengan warna, sehingga
pemasar menggunakan warna sebagai dasar untuk menciptakan produk yang berkaitan
dengan kebutuhan simbolis.
Budaya dan Konsumsi
Budaya konsumsi merupakan bentuk dari hubungan antara
budaya dan konsumsi. Dimana hubungan tersebut saling pengaruh mempengaruhi,
yaitu budaya dapat mempengaruhi konsumsi, juga sebaliknya, konsumsi dapat
mempengaruhi budaya.
Pengaruh budaya terhadap pola konsumsi, James F. Engel, Roger D. Blackwell dan
Paul W. Miniard (1994)
dalam bukunya yang berjudul Perilaku
Konsumen membagi 3 jenis pengaruh budaya terhadap pola
konsumsi, yaitu:
a.
Pengaruh Budaya Terhadap Struktur
Konsumsi
Budaya
dapat mempengaruhi struktur konsumsi, karena adanya larangan, hukuman, tekanan,
ataupun paksaan dari budaya tersebut untuk mempengaruhi pola dan bentuk yang
terorganisir dari individu dan masyarakat dalam berbagai cara dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Komponen budaya sendiri dapat berupa agama dan kepercayaan,
sistem hukum, dan adat istiadat. Pengaruh budaya terhadap konsumsi dapat di
lihat pada perilaku individu dan masyarakat dalam berkonsumsi, senantiasa di
sesuaikan dengan tuntunan budaya yang di anut.
b.
Pengaruh Budaya Terhadap Pemaknaan Sebuah Produk
Budaya
menuntun individu dan masyarakat dalam upaya pemenuhan kebutuhan maupun
keinginan terhadap barang dan jasa. Tuntunan budaya tersebut dapat berupa nilai
ataupun norma. Dalam tiap-tiap kebudayaan, terdapat ciri khas masing–masing
yang membawa pemaknaan terhadap suatu produk.
c.
Pengaruh Budaya Terhadap Pengambilan Keputusan
Individu
Individu
dalam mengambil keputusan untuk berkonsumsi, tidak dapat dipisahkan dari
pengaruh budaya. Di antaranya di pengaruhi nilai dan norma. Di dalam masyarakat
terdapat ide/gagasan mengenai, apakah suatu pengalaman berharga, tidak
berharga, bernilai, tidak bernilai, pantas atau tidak. Inilah yang di artikan
sebagai nilai. Sedangkan norma sendiri dimaknai sebagai peraturan yang ditetapkan
secara bersama-sama, yang menuntun perilaku seseorang dalam mengambil keputusan.
Strategi Pemasaran dengan
Memperhatikan Budaya
Beberapa strategi pemasaran bisa dilakukan berkenaan
dengan pemahaman budaya suatu masyarakat. Dengan memahami budaya suatu
masyarakat, pemasar dapat merencanakan strategi pemasaran pada penciptaan
produk, segmentasi dan promosi.
Beberapa perubahan pemasaran yang dapat mempengaruhi
kebudayaan, seperti :
a. Tekanan
pada kualitas
b. Peranan
wanita yang berubah
c. Perubahan
kehidupan keluarga
d. Sikap
yang berubah terhadap kerja dan kesenangan
e. Waktu
senggang yang meningkat
f. Pembelian
secara impulsif
g. Hasrat
akan kenyamanan
Tinjauan Sub-budaya
Budaya yang ada di dalam suatu masyarakat bisa dibagi lagi ke dalam
beberapa bagian yang lebih kecil. Inilah yang disebut dengan subbudaya. Sub-budaya
bisa tumbuh dari adanya kelompok-kelompok di dalam suatu masyarakat.
Pengelompokan masyarakat biasanya berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi
tinggal, pekerjaan dan sebagainya. Suatu budaya akan terdiri dari beberapa
kelompok kecil lainnya, yang dicirikan oleh adanya perbedaan perilaku antar
kelompok kecil tersebut. Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan karakteristik
sosial, ekonomi dan demografi.
Sub-budaya dan Demografi
Demografi akan
menggambarkan karakteristik suatu penduduk. Di dalam varibel demografi
tersebut, kita bisa mendapatkan Sub- budaya yang berbeda, yaitu suku sunda,
batak, padang, dsb.
Unsur-unsur Sub Budaya dan
Demografi :
a. Usia
Merupakan
hal yang penting untuk dipahami, karena konsumen yang berbeda usia akan
mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda. Siklus hidup seorang konsumen akan
ditentukan oleh usianya. Para pemasar harus memahami apa kebutuhan dari
konsumen dengan berbagai usia tersebut, kemudian membuat beragam produk yang
bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
b. Pendidikan
dan Pekerjaan
Pendidikan
akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen. Profesi
dan pekerjaan seseorang akan mempengaruhi pendapatan yang diterimanya.
Pendapatan dan pendidikan tersebut kemudian akan mempengaruhi proses keputusan
dan pola konsumsi seseorang. Tingkat pendidikan seseorang juga akan
mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berpikir, cara pandang bahkan
persepsinya terhadap suatu masalah. Dari sisi pemasaran, semua konsumen dengan
tingkat pendidikan yang berbeda adalah konsumen potensial bagi semua produk dan
jasa. Pemasar harus memahami kebutuhan konsumen dengan tingkat pendidikan yang
berbeda, dan produk apa yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
c. Lokasi
geografik
Dimana seorang konsumen tinggal akan mempengaruhi pola
konsumsinya. Konsumen yang tinggal di desa akan memiliki akses terbatas kepada
berbagai produk dan jasa. Sebaliknya, konsumen yang tinggal di kota-kota besar
lebih mudah memperoleh semua barang dan jasa yang dibutuhkannya. Para pemasar
harus memahami dimana konsumen tinggal agar pemasar dapat memfokuskan kemana produknya
akan dijual.
Lintas Budaya ( Cross Cultural Consumer Behavior )
Secara umum kebudayaan harus memiliki tiga
karakteristik, seperti:
a.
Kebudayaan
dipelajari
artinya:
kebudayaan yang dimiliki setiap orang diperoleh melalui keanggotaan mereka
didalam suatu kelompok yang menurunkan kebudayaannya dari suatu generasi ke
generasi berikutnya.
b.
Kebudayaan
bersifat kait-mengkait
artinya :
setiap unsur dalam kebudayaan sangat berkaitan erat satu sama lain, misalnya:
unsure agama berkaitan erat dengan unsure perkawinan, unsur bisnis berkaitan erat
dengan unsur status sosial.
c.
Kebudayaan
dibagikan
artinya:
prinsip-prinsip serta kebudayaan menyebar kepada setiap anggota yang lain dalam
suatu kelompok.
Bauran Pemasaran Dalam Lintas Budaya
Beberapa hal dalam pemasaran internasional yang
berkaitan dengan lintas budaya adalah bagaimana mengorganisasikan perusahaan
agar dapat menembus pasar luar negeri, bagaimana keputusan masuk ke dalam pasar
internasional, bagaimana merencanakan standarisasi, bagaimana merencanakan
produk, bagaimana merencanakan distribusi, bagaimana merencanakan promosi, dan
bagaimana menetukan harga produk.
Sumber Referensi :
http://esty.staff.uns.ac.id/pengaruh-budaya-terhadap-perilaku-konsumen/
http://kreator-dreamandaction.blogspot.com/2011/11/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.html
http://yaniqiute.wordpress.com/2013/04/18/pengaruh-budaya-terhadap-pola-konsumsi/
http://katrin13211919.blogspot.com/2013/12/pengaruh-budaya-dalam-perilaku-konsumen.html
http://shinta.lecture.ub.ac.id/files/2012/11/modul-PK-9.docx
http://macnoumi.wordpress.com/2012/01/26/pengaruh-budaya-dalam-perilaku-konsumen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar