Pengambilan
Keputusan sebagai Pemecahan Masalah
Menurut
Setiadi (2003), keputusan yang diambil oleh seseorang dapat disebut sebagai
sebuah pemecahan masalah. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen memiliki
sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau dipuaskan. Selanjutnya, konsumen
membuat keputusan mengenai perilaku yang ingin dilakukan untuk dapat memecahkan
masalahnya. Selanjutnya dijelaskan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu
aliran timbal balik yang berkesinambungan di antara faktor lingkungan, proses
kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku. Proses pengambilan keputusan
terdiri dari empat tahapan. Pada tahap pertama merupakan pemahaman akan adanya
masalah. Tahap berikutnya, terjadi evaluasi terhadap alternatif yang ada dan
tindakan yang paling sesuai dipilih. Selanjutnya, pembelian diwujudkan dalam
bentuk tindakan. Pada akhirnya barang yang telah dibeli akan digunakan dan
konsumen melakukan evaluasi ulang terhadap keputusan yang telah diambilnya. Menurut
Engel (1994) proses keputusan konsumen merupakan hal penting yang dilakukan
konsumen dalam membeli suatu produk. Proses keputusan konsumen merupakan suatu
kegiatan yang penting karena dalam proses tersebut memuat berbagai langkah yang
terjadi secara berurutan sebelum konsumen mengambil keputusan.
Elemen Pemecahan Masalah
Elemen-elemen dari proses pemecahan
masalah:
a. Masalah
b. Desired
state (keadaan yang
diharapkan)
c. Current
state (keadaan saat
ini)
d. Pemecah masalah (manajer)
e. Adanya solusi alternatif dalam
memecahkan masalah
f. Solusi
Hal lain yang harus diketahui dalam
pemecahan masalah adalah harus mengetahui perbedaan antara masalah dengan
gejala. Pertama, gejala dihasilkan oleh masalah. Kedua, masalah menyebabkan
gejala. Ketiga, ketika masalah dikoreksi maka gejala akan berhenti, bukan
sebaliknya.
Proses
Pemecahan Masalah dalam Keputusan Pembelian
Tahapan
Proses Pengambilan Keputusan Membeli
Ada
enam tahapan proses pengambilan keputusan menurut Engel (1995) yaitu:
a. Pengenalan
Kebutuhan
Konsumen
berusaha mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya, baik yang
sudah direncanakan maupun yang muncul secara tibatiba. Perbedaan atau
ketidaksesuaian antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya,
akan membangkitkan dan mengaktifkan proses kebutuhan.
b. Pencarian
informasi dan penilaian sumber-sumber
Pencarian
internal ke memori untuk menentukan solusi yang memungkinkan. Jika pemecahannya
tidak dapat diperoleh melalui pencarian internal, maka proses pencarian
difokuskan pada stimulus eksternal yang relevan dalam menyelesaikan masalah
(pencarian eksternal).
Info
tersebut dapat berupa :
1) Semua
pribadi, seperti opini dan sikap dari teman, kenalan, keluarga
2) Sumber
bebas seperti kelompok konsumen dan badan pemerintah
3) Sumber
pemasaran seperti iklan
4) Sumber
pengalaman langsung seperti langsung mengunjungi toko, mencoba produk secara
langsung
Konsumen mencari apa yang
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Setelah tahu apa yang tepat maka ia
akan melakukan penilaian disertai pertimbangan yang diperoleh dari berbagai
informasi berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk
membeli.
c. Penilaian
dan seleksi terhadap alternatif pembelian
Terdiri
dari dua tahap, yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan
seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Setelah
konsumen mengumpulkan informasi mengenai jawaban alternatif terhadap suatu
kebutuhan, maka konsumen akan mengevaluasi pilihan dan menyederhanakan pilihan
pada alternatif yang diinginkan.
d. Keputusan
membeli
Proses
dalam pengambilan keputusan membeli, setelah melewati tahaptahap sebelumnya.
Apabila konsumen dipuaskan dari pembelian tersebut maka akan ada pembelian
kembali. Konsumen melakukan pembelian yang nyata berdasarkan alternatif yang
telah dipilih. Keputusan membeli meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang
dibeli, keputusan membeli atau tidak, waktu pembelian, tempat pembelian, dan
bagaimana cara pembayaran.
e. Konsumsi
Pada
tahap ini, konsumen akan menggunakan alternatif pembelian. Biasanya tindakan
pembelian diikuti oleh tindakan mengkonsumsi dan menggunakan produk.
f. Perilaku
sesudah pembelian
Perilaku
ini mempengaruhi pembelian ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli
kepada pihak lain tentang produk perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, tahapan
proses pengambilan keputusan membeli terdiri dari enam tahapan, yaitu diawali
dengan tahapan pengenalan kebutuhan, kemudian ke tahapan kedua pencarian
informasi dan penilaian sumber-sumber, dilanjutkan ke tahapan ketiga evaluasi
alternatif, selanjutnya ke tahapan keempat keputusan untuk membeli, tahapan
kelima konsumsi dan diakhiri dengan tahapan perilaku sesudah pembelian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah
antara lain :
a. Trial and Error (Coba dan Salah)
Cara ini merupakan metode yang paling rendah
tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami atau mengenal
dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak
boleh dilakukan.
b. Intuisi
Penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri (bisikan
hati). Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah,
karena tidak mempunyai dasar ilmiah. Kadang-kadang metode ini juga
dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau
pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
c.
Nursing Process
Proses
keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan
didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah
yang terjadi pada klien.
d.
Scientifik
Methode (Research Process)
Proses riset
atau penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil
penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis.
Implikasi pada Strategi Pemasaran
Penetapan strategi akan tergantung
pada bagaimana proses keputusan di lakukan oleh pembeli. Implikasi strategi
perilaku konsumen akhir akan dapat di lihat apakah konsumen mengambil keputusan
pembelian dalam situasi yang komplek ,atas dasar kebiasaan ,atau karena tidak
banyak membutuhkan pertimbangan khusus untuk melakukan pembelian .
Pengambilan
keputusan kompleks
Proses pengambilan dalam situasi
yang komplek pada umumnya akan menganut pola yang di sajikan seperti contoh
dibawah ini:
·
Kebutuhan
·
Pemrosesan informasi oleh konsumen
·
Kebutuhan
·
Pemrosesan informasi oleh konsumen
Segmentasi
pasar
Studi tentang proses keputusan
pembelian di lakukan dapat dipergunakan untuk menetukan segmen pasar dan pada
akhirnya target pasar yang akan di layani dengan produk dengan produk
perusahaan.
Pengembangan
produk
Pemahaman terhadap kebutuhan
konsumen akan berpengaruh terhadap proses pengembangan produk.
Penempatan
posisi produk dalam persaingan
Pemahaman terhadap proses keputusan
pembelian yang kompleks juga akan menentukan ketepatan pemasar untuk memilih
dan menempatkan posisi produk dalam persaingan.
Penutup
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan membeli merupakan kegiatan
pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku
yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai
tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan
proses pengambilan keputusan.
Sumber
Referensi :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23353/4/Chapter%20II.pdf
http://a69670.wordpress.com/2010/01/01/pemecahan-masalah/
http://ruth-apriyana.blogspot.com/2014/01/keputusan-pembelian-konsumen-sap-minggu_11.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar