Halaman

Senin, 17 Maret 2014

SIKAP ILMIAH DAN METODE ILMIAH


SIKAP ILMIAH DAN METODE ILMIAH

1.     Pengertian Sikap
Menurut Oxford Advanced Learner Dictionary mencantumkan bahwa sikap (attitude) berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of placing or holding the body, dan way of feeling, thinking or behaving”.
Campbel (1950) dalam buku Notoadmodjo (2003 : 29) mengemukakan bahwa sikap adalah “A syndrome of response consistency with regard to social objects”. Artinya sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial.
Dalam buku Notoadmodjo (2003 : 124) mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek.

2.     Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1)      Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2)      Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3)      Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
4)      Sikap Objektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
5)      Sikap Rela Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6)      Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran
Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7)      Sikap Menjangkau ke Depan
Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.

3.     Pengertian Metode
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun pengertian dan definisi metode menurut para ahli antara lain :
1)      Rothwell & Kazanas
Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
2)      Macquarie
Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
3)      Almadk (1939)
Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
4)      Hebert Bisno (1969)
Metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.
5)      Rosdy Ruslan (2003)
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
Kesimpulan yang dapat diambil mengenai definisi metode adalah suatu cara, pendekatan, atau proses dengan menerapkan prinsip-prinsip kelogisan yang digunakan dalam suatu penelitian guna memahami suatu objek penelitian dan mencapai suatu tujuan serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

4.     Pengertian Metode Ilmiah
Dermawan Wibisono, (2003: 5), mengungkapkan “Secara lebih luas, metode ilmiah dalam riset bisnis didefinisikan sebagai teknik dan metode yang membantu peneliti untuk mengetahui dan memahami fenomena bisnis. Metode ilmiah membutuhkan analisis sistematik dan interpretasi logis dari bujkti-bukti empiris (kenyataan dari pengamatan atau eksperimen) untuk mengkonfirmasikan atau membuktikan konsepsi awal”.
Menurut Asep Hermawan, (2009 : 5), “Metode ilmiah merupakan penggabungan antara rasionalisme dan empirisme. Metode ilmiah merupakan suatu cara berpikir dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu atau pengetahuan ilmiah (science). Dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah. Metode ilmiah dapat pula diartikan sebagai cara-cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisis fakta-fakta empirik dalam menguji pernyataan-pernyataan teoritik”.
Sedangkan John W. Santrock, (2003 : 41), memberikan definisi yaitu, “Metode ilmiah (scientific method) adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menemukan informasi yang tepat tentang tingkah laku dan perkembangan, dan mencakup langkah-langkah sebagai berikut: identifikasi dan analisis masalah, pengumpulan data, menarik kesimpulan dan merevisi teori”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode ilmiah adalah suatu pendekatan berupa cara-cara dan prosedur-prosedur yang teratur dan sistematis digunakan oleh peneliti dalam menganalisis fakta-fakta dengan langkah-langkah identifikasi dan analisis masalah, pengumpulan data, menarik kesimpulan dan merevisi teori untuk menguji atau membuktikan konsep (pernyataan) awal.

5.       Klasifikasi Penelitian Menurut Metode
1)      Penelitian Survey
Ialah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
2)      Penelitian Ex Post Facto
Adalah suatu penelitian untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
3)      Penelitian Sejarah (Historical Research)
Adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.

6.     Karakteristik Metode Ilmiah
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah, yaitu:
1)      Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2)      Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3)      Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
(a)  Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
(b)    Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
(c)    Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4)      Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

7.     Langkah – Langkah Metode Ilmiah
Menurut Abdurrahmat Fathoni (2006 : 71) langkah metode ilmiah ada lima, yang meliputi:
1)      Penetapan masalah
2)      Penyusunan kerangka berpikir dan premis-premis
3)      Perumusan hipotesis
4)      Pengujian hipotesis
5)      Penarikan hipotesis
Sedangkan menurut Soetriono dan Rita Hanafi (2007 : 157) ada enam langkah-langkah sistematis keilmuan, yaitu :
1)     Mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah
2)     Menyusun kerangka berfikir
3)     Merumuskan hipotesis secara empirik
4)     Melakukan perubahan
5)     Menguji hipotesis secara empirik
6)     Menarik kesimpulan
Namun Sumadi Suryabrata, (1983 : 66), mengemukakan langkah-langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1)      Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
2)      Penelaahan kepustakaan
3)      Penyusunan hipotesis
4)      Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional variabel-variabel
5)      Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
6)      Penyususnan rancangan penelitian
7)      Penentuan sampel
8)      Pengumpulan data
9)      Peneglolaan dan analisis data
10)   Interpretasi hasil data
11)   Penyususnan laporan

8.       Kegunaan Metode Ilmiah
Dengan adanya sikap dan metode ilmiah akan menghasilkan penemuan-penemuan yang berkualitas tinggi dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan manusia. Beberapa kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia antara lain:
1)     Membantu memecahkan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
2)     Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
3)     Memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih teka teki.

9.     Kaitan Sikap Ilmiah dengan Metode Ilmiah
Sikap ilmiah menuntut orang untuk berfikir dengan sikap tertentu. Dari sikap tersebut orang dituntut dengan cara tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan. selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi dengan sikap ilmiah dan metode ilmiah diharapkan dapat menyusun ilmu pengetahuan secara sistematik dan runtun.





Dafar Pustaka



Burhanuddin, Afid. 2013. Hakikat Metode Ilmiah. Dalam http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/hakikat-metode-ilmiah/

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta : Grasindo.


Kurniawan, Dedi. 2013. Pengertian dan Definisi Metode, Penelitian dan Metode Penelitian. Dalam http://dedikurniawanstmikpringsewu.wordpress.com/2013/07/24/pengertian-dan-definisi-metode-penelitian-dan-metode-penelitian/

Maryati, Sri. 2011. Metode Ilmiah.  Dalam http://marmoet5.blogspot.com/2011/02/metode-ilmiah.html

Muslich, Masnur. 2008. Karya Tulis Ilmiah: Ciri dan Sikap Ilmiah. Dalam http://menulisbukuilmiah.blogspot.com/2008/10/karya-tulis-ilmiah-ciri-dan-sikap.html

Nurfajriah, Sheily. 2013. Pengertian, Karakteristik, dan Langkah-Langkah Metode Ilmiah. Dalam http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/04/pengertian-karakteristik-dan-langkah.html

Sangadji, Abdul Rahim. 2010. Makalah "Metode Ilmiah". Dalam http://baimsangadji.blogspot.com/2010/11/makalah-metode-ilmiah_14.html

Santrock, John W. 2003. Adolescence 6th Edition. Jakarta : Erlangga.

Soetriono, Rita Hanafie. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Andi Offset.

Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Rajawali

Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis: Panduan bagi Praktisi dan Akademisi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

1 komentar: