Stimuli pemasaran adalah
setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen.
Produk dan komponennya (kemasan, isi, ciri fisik) adalah stimuli utama.
Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yang
mempresentasikan produk (kata-kata, gambar dan simbol) atau melalui stimuli
lain seperti harga, tempat penjualan dan sales.
Stimuli lingkungan adalah
stimuli fisik yang didesai untuk mempengaruhi keadaan lingkungan. Faktor kunci
yang menentukan persepsi konsumen adalah :
a) Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi :
elemen indera & structural.
b) Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam
suara, cahaya, bau dan stimuli lainnya.
2.
Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi
a) Sensory, mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan, meliputi
faktor : warna, bau, rasa.
b) Faktor struktural meliputi ukuran iklan, posisi
penempatan iklan, warna dan kontras.
3.
Karakteristik Konsumen yang Mempengaruhi Persepsi
a) Membedakan stimulus
Apakah konsumen bisa merasakan perbedaan antara dua atau
lebih stimuli? Apakah konsumen merasakan perbedaan merk berdasarkan rasa,
perbaan, harga dan bentuk kemasan produk? Kenyataannya banyak konsumen yang bisa
membedakan merk produk berdasarkan rasa, tapi ada juga yang tidak bisa.
Sehingga pemasar sering menggunakan iklan agar konsumen mampu membedakan merk.
b) Tingkat ambang batas (Threshold
level)
Kemampuan konsumen utk mendeteksi perbedaan suara,
cahaya, bau dll ditentukan oleh tingkat ambang batas, meliputi:
o Absolute threshold adalah jumlah rangsangan minimum yang dapat dideteksi
oleh indera.
o Differential threshold adalah kemampuan sistem indera untuk mendeteksi atau membedakan
antara dua stimuli.
c) Subliminal perception (persepsi bawah sadar)
Adalah kemampuan konsumen memberikan tanggapan terhadap
stimulus yang berada di bawah kesadaran.
d) Generalisasi stimulus
Terjadi
jika konsumen melihat dua atau lebih stimulus yg mempunyai kesamaan (hubungan
yg dekat) dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, sehingga dapat disubstitusikan.
Proses generalisasi sangat dihindari pemasar, karena pemasar berusaha mendiferensiasikan
mereknya dgn merek lain. Di pihak lain, pemasar juga mengharapkan generalisasi
yaitu ketika mereka ingin memperkenalkan produk baru, dengan harapan laku
terjual seperti produk yg lama. Kebijakan ini dinamakan family branding.
4.
Proses Terjadinya Persepsi
Persepsi merupakan
suatu proses yang didahului oleh proses diterimanya stimulus melalui
pancaindera, lalu stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan
proses persepsi.
Persepsi merupakan
bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan
diterapkan kepada manusia. Dari segi psikologis, dikatakan bahwa tingkah laku
seseorang merupakan fungsi dari cara dia memandang.
Dalam proses
persepsi, terdapat tiga komponen utama:
a) Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap
rangsangan dari luar.
b) Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi
sehingga mempunyai arti bagi seseorang, interpretasi juga dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, motivasim kepribadian dan
kecemasan.
c) Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam
bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
Jadi proses persepsi adalah melakukan seleksi,
interpretasi, dan pembulatan terhadap informasi yang sampai.
o Proses fisik adalah proses stimulus mengenai alat indera.
o Proses fisiologis adalah stimulus yang diterima oleh alat
indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak.
o Proses psikologis adalah proses yang terjadi di dalam
otak.
Proses persepsi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut
(Desy Arisandy. 2004 : 7)
a) Penerimaan rangsang ––– Pada proses ini, individu
menerima rangsangan dari berbagai sumber. Seseorang lebih senang
memperhatikan salah satu sumber dibandingkan dengan sumber lainnya,
apabila sumber tersebut mempunyai kedudukan yang lebih dekat atau lebih
menarik baginya.
b) Proses menyeleksi
rangsang.
c) Setelah rangsang diterima kemudian diseleksi disini akan
terlibat proses perhatian. Stimulus itu diseleksi untuk kemudian diproses lebih
lanjut.
d) Proses pengorganisasian.
e) Rangsang yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam
suatu bentuk.
f) Proses
penafsiran
5.
Peran Ekspektasi pada Persepsi
Zeithaml dan Bitner (1996 : 77) menyatakan terdapat dua
jenis ekspektasi, yaitu :
a) Desired service
Ekspektasi
konsumen dimana konsumen menginginkan mendapatkan pelayanan yang kualitasnya
tinggi dan sesuai atau lebih baik dengan apa yang diharapkan pada awalnya.
b) Adequate
service
Ekspektasi yang timbul karena
konsumen yang sadar bahwa karena alasan tertentu desired service mungkin
saja tidak dapat tercapi, sehingga konsumen menurunkan harapannya akan suatu
kualitas pelayanan ke level yang lebih rendah, namun masih berada pada area
yang dapat ditoleransi.
Area pelayanan
yang dapat ditoleransi disebut sebagai zone of tolerance, dimana pada
area ini konsumen masih dapat menerima pelayanan yang kurang sesuai dengan apa
yang diharapkan (desired service) apabila pelayanan yang diberikan tidak
lebih rendah daripada adequate service.
6.
Pengertian Semiotik
Semiotik (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti tanda atau sign. Tanda tersebut menyampaikan suatu
informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain
(stand for something else) yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent,
1980).
Semiotik adalah ilmu
yang mempelajari sistem tanda atau teori tentang pemberian tanda. Dalam bahasa
Inggris semiotik didefinisikan sebagai berikut:
“Semiotics is usually definde as a general philosophical theory dealing
with the production of signs and symbols as part of code systems which are used
to communicate information. Semiotics includes visual and verbal as well as
tactile and olfactory signs (all signs or signals which are accessible to and
can be perceived by all our senses) as they form code systems which
systematically communicate information or massages in literary every field of
human behaviour and enterprise.” (Semiotik biasanya didefinisikan sebagi
teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan
simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk
mengkomunikasikan informasi. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal
serta tactile dan olfactory [semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa
diterima oleh seluruh indera yang kita miliki] ketika tanda-tanda tersebut
membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan
secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia).
7.
Inferensi Perseptual
Perseptual adalah kemampuan memahami dan
menginterpresentasikan informasi sensori atau kemampuan intelek untuk
mencarikan makna yang diterima oleh panca indera. Inferensi adalah tindakan
atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui
atau dianggap benar.
8.
Implikasi Pemasaran dari Inferensi Perseptual
Konsumen cenderung
membentuk citra terhadap merek, toko, dan perusahaan didasarkan pada inferensi
mereka yang diperoleh dari stimuli pemasaran dan lingkungan.
Citra adalah total
persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan memproses informasi dari
berbagai sumber setiap waktu.
Pemasar harus secara
konstan mencoba mempengaruhi citra konsumen.
Sumber Referensi :
http://www.slideshare.net/dwie_radet/persepsi-konsumen
http://bimbim88.wordpress.com/2011/01/08/persepsi/#more-167
http://irriyanti.blogspot.com/2013/11/bab-vi-persepsi-konsumen_4.html
http://ode87.blogspot.com/2011/03/pengertian-semiotik.html
http://elizabethtiaa.blogspot.com/2013/11/bab-6-perilaku-konsumen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar