1. Definisi Sikap Konsumen
Sikap adalah perasaan
dari konsumen (positif dan negatif) dari suatu objek setelah dia mengevaluasi
objek tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap
yang terbentuk. Sikap (attittudes)
konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen terhadap
informasi suatu produk.
Konsep sikap terkait
terhadap konsep kepercayaan (belief)
dan perilaku (behavior). Istilah
pembentukan sikap konsumen (consumer
attittude formation) seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan,
sikap, dan perilaku. Konsumen biasanya memiliki kepercayan terhadap atribut
suatu produk yang mana atribut tersebut merupakan image yang melekat dalam produk tersebut.
Kepercayaan konsumen
terhadap suatu produk bahwa produk tersebut memiliki atribut adalah akibat dari
pengetahuan konsumen. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan konsumen adalah
pengetahuan konsmen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya. Pengetahuan
tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya kepada
konsumen. Sikap menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut
tersebut.
2.
Fungsi–fungsi
Sikap
Daniel Katz membagi fungsi sikap dalam empat kategori
sebagai berikut:
- Fungsi
Utilitarian Melalui instrument suka dan tidak suka, sikap positif atau kepuasan dan menolak produk yang memberikan hasil positif atau kepuasan.
- Fungsi
Ego DefensiveOrang cenderung mengembangkan sikap tertentu untuk melindungi egonya dari abrasi psikologis. Abrasi psikologis bisa timbul dari lingkungan yang kecanduan kerja. Untuk melarikan diri dari lingkungan yang tidak menyenangkan ini, orang tersebut mebuat rasionalisasi (dengan demikian menghindar dari anxiety dan citra yang negatif) dengan mengembangkan sikap positif terhadap gaya hidup yang santai.
- Fungsi
Value Expensive(Mengekpresikan nilai – nilai yang di anut) fungsi itu memungkinkan konsumen untuk mengekpresikan secara jelas citra dirinya dan juga nilai – nilai inti yang di anutnya.
- Fungsi
Knowledge – OrganizationKarena terbatasnya kapasitas otak manusia dalam memproses informasi, maka orang cenderung untuk bergantung pada pengetahuan yang di dapat dari pengalaman dan informasi dari lingkungan.
3.
Tiga
Komponen Sikap
Model
ini dikembangkan oleh para ahli perilaku, khususnya ahli psikologi sosial.
Menurut model ini sikap terdiri dari tiga komponen, diantaranya adalah :
- Komponen
Kognitif Komponen Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi yang diperoleh melalui kombinasi dari pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi terkait yang didapat dari berbagai sumber. Komponen ini sering kali dikenal sebagai keyakinan atau kepercayaan sehingga konsumen yakin bahwa suatu objek sikap memiliki atribut-atribut tertentu dan perilaku tertentu akan menjurus ke akibat atau hasil tertentu.
- Komponen
Afektif Komponen Afektif ialah emosi atau perasaan terhadap suatu produk atau merk tertentu. Emosi dan perasaan terutama mempunyai hakikat evaluatif, yaitu apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk tertentu.
- Komponen
Konatif Komponen Konatif ialah kecenderungan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan dan prilaku dengan cara tertentu terhadap suatu obyek sikap. Dalam pemasaran dan penelitian konsumen, komponen konatif lazimnya diperlakukan sebagai ekspresi niat konsumen untuk membeli atau menolak suatu produk
4. Peran
Sikap dalam Pengembangan Strategi Pemasaran
Pengukuran sikap
konsumen bagi pemasaran merupakan hal yang sangat penting. Dengan mengetahui
sikap, pemasar dapat mengidentifikasi segmen manfaat, mengembangkan produk baru
dan memformulasikan serta evaluasi strategi promosional. Sikap konsumen
terhadap suatu produk dapat bervariasi bergantung pada apa yang menjadi
orientasi. Berkenaan dengan sikap, pemasar diharapkan mengidentifikasi segmen
konsumen berdasarkan manfaat produk yang diinginkan oleh konsumen. Pengembangan
produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui sikap konsumen.
Mengukur sikap konsumen bisa dilakukan dengan cara menyebarkan kuisoner kepada
kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi. Dengan adanya
kuisoner dapat mengukur sikap konsumen, tetapi tidak hanya berhenti sampai
disitu saja, sikap konsumen perlu terus menerus dipantau agar produk yang
dikembangkan benar-benar memenuhi keinginan konsumen. Sikap konsumen
merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan strategi promosi.
Dengan mengikuti apa yang diinginkan konsumen akan memudahkan bagi pihak
promosi untuk membuat iklan yang menarik perhatian.
5.
Hubungan
antara Kepercayaan terhadap Sikap
Bagaimana
pemasar dapat mendapatkan kepercayaan oleh konsumen adalah banyak caranya dalam
memanfaatkan media salah satunya yang paling efektif adalah IKLAN, hal ini di
karenakan jika iklan yang di tampilkan mampu menciptakan kepercayaan yang
positif terhadap merek makan konsumen akan percaya dan bila membelinya dapat
menimbulkan kepuasan maka ia akan mensikapinya dan menilai dengan baik
produk/jasa tersebut. Hal ini juga diperkuat dengan teori keseimbangan Heider
yaitu dimana konsumen selalu mencari keseimbangan antara informasi yang di
dapat dengan pengalaman yang mereka rasakan atau dengan kata lain kepercayaan
yang mereka dapat dari pengalaman atau faktor internal dan Eksternal lainnya.
Selain teori
diatas ada juga teori Rosenberg yaitu teori ekspetensi dimana teori ini
menyatakan bahwa pada umumnya perilaku lebih di pengaruhi oleh pengharapan
untuk mencapai sesuatu hasil yang di harapkan atau dengan kata lain pengharapan
nilai di dasarkan pada keseimbangan kepercayaan dan evaluasi.
6. Memprediksi Perilaku dengan Sikap
Sikap juga memiliki
hubungan dengan perilaku, oleh sebab itu perilaku dapat di perediksi dengan
sikap hal ini di kemukakan oleh Cialdini, Petty dan Cacciopo (1981) dimana
faktor–faktor perilaku yang di pengaruhi oleh sikap yaitu sebagai berikut :
- Keterlibatan konsumenSemakin terlibat konsumen maka akan semakin muncul keseriusin sikap dalam menanganinya.
- Pengukuran sikap banyak di peroleh dari hasil penelitian dan pengamatan terkait tentang aspek – aspek yang valid realibel dan spesifik.
- Pengaruh orang lain
- Faktor
situasional
Faktor yang di pengaruhi oleh situasi yang dialami. - Pengaruh merek lain dapat mempengaruhi setelah ada evaluasi
- Kekuatan Sikap
Selain memperhatikan hal diatas menurut Assael (1992)
pemasar juga harus memperhatikan kondisi–kondisi yang mungkin menyebabkan
kurangnya asosiasi antara kepercayaan, sikap dan perilaku dan hal–halnya sebagai
berikut :
- Kurangnya keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
- Kurangnya pengalaman dalam penggunaan produk.
- Kurangnya hal–hal yang bersifat Instrumental dirasakan oleh ponsumen.
- Perubahan kondisi pasar.
- Sulitnya mengakses sikap pada memori.
Setelah mempelajari banyak hal dari faktor diatas maka Mowen
(1995) menyarankan untuk membentuk Aplikasi Manajerial Model Sikap Konsumen
seperti:
- Harus ada penelitian pasar, bauran pemasaran, segmentasi, positioning dan diferensiasi lalu analisis lingkungan di dalam mempelajari kepercayaan.
- Harus ada penelitian pasar, dan bauran pemasaran dalam mempelajari sikap.
- Harus ada penelitian pasar, dan bauran pemasaran dalam mempelajari dan memastikan model atribut.
- Harus ada penelitian pasar, dan bauran pemasaran dalam mempelajari hirarki pengaruh.
7.
Model Perubahan Kepercayaan, Sikap dan
Perilaku
Sejumlah kondisi yang perlu di perhatikan sehubungan
dengan usaha mengubah sikap yaitu sebagai berikut
- Kepercayaan lebih mudah diubah daripada mengubah manfaat yang diinginkan. Hal ini caranya merubah citra merek melalui kampanye iklan.
- Kepercayaan terhadap merek lebih mudah diubah daripada sikap merek. Kognisi lebih mudah dirubah daripada afeksi.
- Sikap lebih mudah di ubah ketika produk adalah low involvement.
- Sikap yang lemah lebih mudah di banding sikap yang kuat.
- Sikap yang dipegang oleh konsumen dengan kurang yakin dalam proses evaluasi merek akan lebih mudah di rubah.
- Sikap dapat mudah dirubah jika terdapat konflik antara yang satu dengan yang lainnya seperti konflik kepentingan.
Setelah mempelajari hal diatas maka selanjutnya pemasar
harus dapat mengetahui model perubahan kepercayaan, sikap dan perilaku, dimana
dalam model ini proses perubahan di mulai dengan pesan atau komunikasi dengan
maksud membujuk. Pemrosesan informasi pesan kemudian terjadi. Pada titik ini
proses perubahan terjadi melalui jalur yang berbeda yaitu
- Jalur
pengambilan keputusan
Dapat di pelajari dengan :- Proses Perubahan Sikap berdasarkan Elaboration Likelihood Model
- Model Multiatribut
- Model Reasoned Action atau Model Behavioral Intentions
- Jalur
eksperiental
Dapat dipelajari dengan :- Balance Theory
- Mempengaruhi sikap dengan teori pertimbangan sosial
- Jalur pengaruh
perilaku
Dapat di pelajari dengan :- Mempelajari pengaruh behaviorial
Selain 3 hal diatas pemasar juga dapat
mengubah Sikap setelah pembelian dengan mempelajari Dissonance Theory, Atributtion theory dan Passive learning. Selain
itu ada 4 tipe menurut Assael (1992) di dalam menguatkan dan mengubah sikap
yaitu
- Menguatkan sikap positif diantara pengguna dan merek yang telah ada, perusahaan dapat menggunakan iklan untuk menjaga sikap positif pengguna terhadap merek yang di jual.
- Menaraik pengguna baru dengan menggunakan merek yang sudah ada dengan menekankan manfaat positive dari merek tersebut.
- Memposisikan produk baru kepada pengguna yang telah ada.
- Memposisikan produk baru kepada pengguna baru dan pasar yang baru muncul.
Sumber Referensi :
http://ocktaviani.wordpress.com/2009/12/10/tugas-perilaku-konsumen-sikap-dan-motivasi/
http://tastegood-tastegood.blogspot.com/2007/11/sikap-konsumen-mempengaruhi-keputusan.html
http://generasi1990.blogspot.com/2011/04/sedikit-teori-pemahaman-sikap-dalam.html
http://blogs.unpad.ac.id/v12stawberry/2011/12/02/sikap-konsumen/