Halaman

Minggu, 18 Desember 2011

Manusia dan Cinta Kasih


Cinta Kasih
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di banding makhluk lainnya. Karena manusia di bekali akal, pikiran, perasaan dan pengetahuan. Setiap perasaan dalam diri manusia memiliki unsur berbeda dimana ada kadang kalanya sebagai makhluk individu yang harus bergantung pada diri sendiri dan sebagai makhluk yang saling membutuhkan untuk saling berinteraksi dan berkreasi. Dalam menciptakan hubungan yang sajalan dengan individu lainnya kadang kala tumbuh rasa akan saling menyayangi, mengasihi dan rasa cinta.
Makna cinta dan kasih sendiri begitu rumit untuk di jabarkan mulai dari adanya keterkaitan antara ikatan dari diri setiap manusia terhadap individu lainnya. Perasaan cinta timbul karena adanya saling ketertarikan manusia, perasaan yang timbul tanpa sebab dan alasan, entah kapan , dimana dan pada siapa kan merasakannya, perasaan yang tulus tumbuh lahir dari dalam hati untuk saling melengkapi satu sama lainnya. Perasaan untuk saling mengasihi dan melindungi untuk sama-sama tidak saling melukai. Bisa di ibaratkan seperti rasa cinta kasih orang tua terhadap anaknya , manusia terhadap Tuhan Sang Maha Pencipta Semesta, pemeliharaan sikap mencintai terhadap alam. Adanya cinta dan kasih untuk saling menyayangi membuat setiap individu merasakan saling membutuhkan satu sama lain untuk menciptakan keharmonisasian dan keselarasan dalam menjalani kehidupan karena tak terlepasnya dari diri manusia sebagai makhluk yang saling membutuhkan yang harus berkembang saling memberi dan menerima dalam kehidupan bersosial. Dalam setiap cinta kasih manusia terkadang harus saling bisa mengerti dan mengorbankan kepentingan diri sendiri demi keharmonisan dalam kehidupan bertujuan untuk saling menyelaraskan dan tidak saling membebankan.
Tiga Unsur Tentang Cinta
Seperti yang dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta terdiri dari tiga macam unsur. Unsur-unsur tersebut yakni:
1.       Keterikatan (komitmen)
Maksud dari keterikatan disini adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dengan dia, memprioritaskan dia, tidak mau dengan atau bersama-sama dengan orang lain kecuali dengan dia.
Adanya keterikatan ini membuat satu sama lainnya saling membutuhkan, saling mengikat sebuah komitmen meski secara tidak langsung di utarakan untuk saling bersama dalam hal saling melengkapi. Akan timbulnya rasa khawatir terhadap satiap keadaan tidak memungkinkan timbul sebuah rasa posesif terhadap pasangan akan rasa takut kehilangan.

2.       Keintiman
Maksudnya disini keintiman adalah tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia tidak memiliki jarak lagi. Dimana penggilan-panggilan formal sudah ditiadakan dan diganti dengan panggilan-panggilan akrab atau sayang.
Lebih mengarah dalam hal kedekatan satu sama lainnya untuk lebih menciptakan rasa kenyamanan dalam menjalin hubungan tanpa adanya beban. Kedekatan ini lebih akan mengarahkan untuk saling memahami karakter sifat satu sama lainnya, menciptakan keharmonisan dalam hubungan. Dalam memahami tidak hanya menelaah sedikit sifat dari satu sisi karena sifat manusia tidak selalu statis dalam menghadapi setiap keadaan baru untuk lebih baik berinteraksi dan bersosialisasi seperti memberanikan diri untuk menerima dan menjalankan hubungan yang relative dinamis.

3.       Kemesraan
Kemesraan yakni adanya suatu perasaan ingin membelai atau dibelai, timbulnya rasa kangen apabila lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Kemesraan tercipta untuk saling lebih mendekatkan agar terjaga keserasian satu sama lainnya. Menciptakan rasa nyaman untuk mudah saling terbuka terhadap persoalan, kemudahan untuk saling mengerti, menciptakan kedekatan untuk tetap berada dalam satu asa dan pemikiran yang sejalan.
Pada dasarnya rasa cinta kasih tidak hanya tercipta pada lawan jenis, tapi secara lahir rasa cinta kasih akan terbawa saat kita berada di suasana hangatnya lingkungan keluarga. Disinilah pertama kali keluarga memperkenalkan akan rasa cinta kasihnya untuk anaknya, memberikan porsi adil rasa kasih sayang untuk dan di setiap keluarga, dimana di ajarkan untuk saling memberi, saling berbagi, saling mengisi, saling memahami, sampai saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Dalam keluarga cinta kasih dan sayangnya tulus dan tak ternilai, tidak ada timbal baliknya dalam memberi, seberusaha mungkin keluarga akan mengayomi dalam keadaan apapun. Terciptanya keharmonisan diri dalam keluarga membuat terbentuknya pribadi seorang individu di kalangan masyarakat, karakter seorang individu ini sangat menentukan dalam pola tingkah lakunya untuk membawa diri dan mengikuti aturan budaya tidak tertulis dalam masyarakat termasuk dalam hal cinta dan kasih terhadap individu lainnya. Cinta kasih memang tidak secara langsung memiliki aturan-aturan tertulis dalam menjalani sebuah hubungan yang lebih mendekatkan satu sama lainnya, tapi yang terpenting adalah bagaimana 2 orang individu yang berbeda pemikiran, karakter, sifat bahkan tujuan mampu berjalan dan tumbuh seimbang dalam lingkungan sekitar. Pendewasaan dalam setiap hubungan perlu adanya untuk saling mendewasakan diri dan introspeksi demi memperbaiki diri kearah individu yang dewasa baik sikap maupun pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar