Karangan
1. Pengertian
Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang
utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan
perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Pada umumnya, karangan dipandang sebagai
suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca
berdasarkan teks yang telah dihasilkan.
Karangan merupakan suatu proses menyusun,
mencatat, dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif
dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem
tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf
yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh.
2. Ciri-Ciri
Karangan yang Baik
Ciri-ciri karangan yang baik yaitu, sebagai
berikut:
a. Jelas
Aspek kejelasan dalam suatu karangan sangat
diperlukan agar karangan tersebut lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca
oleh pembacanya.
b. Kesatuan dan Organisasi
Aspek kesatuan yang baik tampak pada setiap
kalimat penjelas yang logis dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan aspek
organisasi yang baik tampak dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya
dengan kata lain kalimat tersebut tersusun dengan urut dan logis.
c. Ekonomis
Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal
keefisienan, baik waktu maupun tenaga. Kedua keefisienan itu sangat diperlukan
oleh pembaca di dalam menangkap isi yang terkandung dalam sebuah karangan.
d. Pemakaian Bahasa yang
Dapat Diterima
Pemakaian bahasa yang dapat diterima akan
sangat mempengaruhi tingkat kejelasan karangan. Pemakaian bahasa ini menyangkut
banyak aspek. Pemakaian bahasa dalam suatu karangan harus mengikuti kaidah
bahasa yang ada, baik menyangkut kaidah pembentukan kalimat (sintaksis), kaidah
pembentukan kata (morfologi), kaidah ejaan yang berlaku, kaidah peristilahan
maupun kaidah-kaidah yang lain yang relevan.
3. Kerangka
Karangan
a. Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan
yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan
merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan
agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan
kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar
tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya. Adapun
langkah-langkah untuk menyusun karangan tersebut, yaitu sebagai berikut:
(1) Menentukan
tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan,
atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan, cakupannya lebih besar
dan menyangkut pada permasalahan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan
judul adalah kepala karangan, dan lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat)
isi karangan yang akan ditulis.
(2) Mengumpulkan
bahan
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan
yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan seperti mengumpulkan
ide dan inovasi. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai
cara sesuai dengan tujuan penulisannya.
(3) Menyeleksi
bahan
Setelah ada bahan maka perlu dipilih
bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi
bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
(4) Membuat
kerangka karangan
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau
masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka
karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini
merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk
mencapai tahap yang sempurna.
b. Manfaat
Kerangka Karangan
Adapun manfaat
kerangka karangan secara umum adalah untuk menyusun karangan secara teratur.
Selain itu ada beberapa manfaat kerangka karangan, antara lain:
(1) Mempermudah
pembahasan tulisan.
(2) Menghindari
isi tulisan keluar dari tujuan awal.
(3) Menghindari
penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
(4) Memudahkan
penulis mencari materi tambahan.
(5) Menjamin
penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
(6) Memudahkan
penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.
c. Tahapan dalam Menyusun Kerangka Karangan
(1)
Mencatat gagasan,
(2)
Mengatur urutan gagasan,
(3)
Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab
dan subbab, serta
(4)
Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
d.
Mengembangkan Kerangka Karangan
Proses pengembangan karangan tergantung pada
materi yang hendak ditulis. Pengembangan karangan juga jangan menumpuk dengan
pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah.
Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat.
4. Jenis
Karangan
Jenis-jenis karangan dikelompokkan menjadi
lima jenis, yaitu:
a. Narasi
Narasi adalah uraian yang menceritakan
sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan, keadaan secara berurutan dari
permulaan sampai akhir sehingga terlihat rangkaian hubungan satu sama lain.
Bahasanya berupa paparan yang gayanya bersifat naratif.
(1) Ciri-ciri atau karakteristik karangan narasi
· Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
· Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian
yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir.
· Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
· Latar (setting)
digambarkan secara hidup dan terperinci.
(2) Jenis-jenis karangan narasi
·
Narasi
ekspositorik (narasi teknis)
Narasi ekspositorik adalah narasi yang
memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa
dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam
narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang
sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan
mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan
narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada
penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa
yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau
bersifat objektif.
·
Narasi sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang
berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat
terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah
melihat.
(3)
Pola narasi
Pola narasi dengan sederhana berupa susunan dengan
urutan awal – sedang – akhir.
· Awal narasi umumnya diisi pengantar yakni
memperkenalkan situasi serta tokoh. Sisi awal mesti dibikin menarik supaya bisa
mengikat pembaca.
· Sisi sedang merupakan sisi yang memunculkan
satu konflik. Konflik lantas diarahkan menuju klimaks cerita. Sesudah konfik
timbul serta meraih klimaks, dengan berangsur-angsur cerita dapat mereda.
· Akhir cerita yang mereda ini mempunyai
langkah pengungkapan berbagai macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang,
ada yang singkat, ada juga yang berupaya menggantungkan akhir cerita
mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
(4) Langkah
menyusun narasi
Langkah
dalam menyusun narasi (terlebih yang berupa fiksi) condong dikerjakan melewati
sistem kreatif, diawali dengan melacak, mendapatkan, serta menggali ide oleh
dikarenakan itu, cerita dirangkai gunakan rumus 5 W + 1 H.
·
(What)
apa yang dapat dikisahkan,
·
(Where)
dimana seting/lokasi ceritanya,
·
(When)
kapan peristiwa-peristiwa berjalan,
·
(Who)
siapa pelaku ceritanya,
·
(Why)
kenapa peristiwa-peristiwa itu berlangsung, dan
·
(How)
bagaimana cerita itu di uraikan.
(5) Contoh
karangan narasi
Putri Natasha dan Putri Andine
Suatu hari disebuah kerajaan besar lahirlah
seorang putri cantik yang bernama Putri Natasha. Wajahnya sangat cantik dan
lucu. Putri Natasha lahir dari pasangan Raja Anthum dan Ratu Aurora. Semua
orang sangat bahagia saat kelahiran Putri yang telah ditunggu-tunggu itu. Tepat
dihari kelahiran Putri Natasha, didepan pintu gerbang istana terdapat seorang
bayi kecil yang tergeletak tak berdaya. Akhirnya karena pihak istana tak tega
untuk menyingkirkannya, bayi tersebut kemudian diasuh oleh pihak istana dan
diberi nama Putri Andine.
Dua tahun telah berlalu, Putri Natasha dan
Putri Andine telah berubah menjadi putri-putri yang lucu, mereka telah menjadi
seperti saudara kandung sendidri. Raja dan ratu pun senang melihatkeakraban
mereka, meskipun mereka belum memberitahukan bahwa Putri Andine bukanlah anak
kandung mereka.
Saat menginjak usia 12 tahun, Putri Natasha
terlihat lebih cantik daripada Putri Andine. Dan juga Putri Natasha lebih mirip
Ratu Aurora. Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri Natasha lebih
cantik darinya dan lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat tak baik kepada
Putri Natasha.
Suatu hari Putri Andine yang telah beniat
jahat kepada Putri Natasha mencoba membuat wajah Putri Natasha menjadi buruk
rupa dengan menyiramkan air panaas kepada Putri Natasha. Namun sebelum sempat
ia mencoba melakukannyaa, niat jahatnyaa telah diketahui oleh Ratu Aurora.
Akhirnya sang Ratu menceritakan mengapa ia
tak mirip dengan Ratu Aurora. Putri Andine akhirnya menyadari dan kembali
menjadi baik kepada Putri Natasha. Dan sekarang mereka menjadi putri-putri yang
paling dikagumi dinegeri tersebut.
b.
Deskripsi
Deskripsi adalah suatu karangan atau uraian
yang berusaha menggambarkan suatu masalah yang seolah-olah masalah tersebut di
depan mata pembaca secara konkret.
(1) Ciri-ciri atau karakteristik karangan deskripsi
· Melukiskan atau menggambarkan suatu objek
tertentu.
· Bertujuan untuk menciptakan kesan atau
pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan,
mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan.
· Sifat penulisannya objektif karena selalu
mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang
dipersonifikasikan.
· Penulisannya dapat menggunakan cara atau
metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulisruntuh,
dan sebagainya.
(2) Pola pengembangan paragraf deskripsi
· Paragraf deskripsi spasial
Paragraf ini menggambarkan objek kusus
ruangan, benda atau tempat.
· Paragraf deskripsi subjektif
Paragraf ini menggambarkan objek seperti
tafsiran atau kesan perasaan penulis.
·
Paragraf deskripsi objektif
Paragraf ini menggambarkan objek dengan
apa adanya atau sebenarnya.
(3) Langkah menyusun deskripsi
· Tentukan objek atau tema yang akan
dideskripsikan.
· Tentukan tujuan.
·
Mengumpulkan data dengan mengamati.
· Menyusun data tersebut ke dalam urutan
yang baik.
· Menguraikan kerangka karangan menjadi
dekripsi sesuai tema.
(4) Contoh
karangan deskripsi
Tentang Lapangan Sekolahku
Lapangan sekolah kami berada tepat di
tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap sisi lapangan terdapat taman-taman
kecil dengan aneka bunga dan tumbuhan lainnya. Lapangan tersebut berukuran
setengah 100 x120 meter. Lumayan luas, bukan? Selain untuk upacara penaikan
bendera, kadang kami menggunakan lapangan tersebut untuk bermain basket atau
sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat tiang
bendera. Adapun di sebelah timur dan barat terdapat ring basket. Di
bagian-bagian tertentu ada lubang yang berguna sebagai pancang tiang untuk net
voli atau net sepak takraw.
c.
Eksposisi
Eksposisi adalah suatu karangan yang menjelaskan
pokok masalah yang disertai dengan fakta-fakta. Tujuannya agar para pembaca
memahami dan bertambah pengetahuannya terhadap masalah yang diungkapkan.
(1) Ciri-ciri atau karakteristik karangan eksposisi
·
Menjelaskan informasi agar pembaca
mengetahuinya.
· Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
(data faktual).
· Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau
memaksakan kehendak.
· Menunjukkan analisis atau penafsiran secara
objektif terhadap fakta yang ada.
· Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi
atau tentang proses kerja sesuatu.
(2) Contoh
karangan eksposisi
Rasa Takut
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu
dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Rasa Takut adalah rasa
dimana seseorang merasa bahwa dirinya sedang mengalami situasi atau suasana
yang menghilangkan rasa percaya diri mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima
jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.
Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya
bila menghadapi situasi atau suasana tertentu. Dengan memperiapkan diri saat
menghadapi situasi atau suasana tertentu Anda akan merasa siap bahkan merasa
bahwa Anda telah melewati situasi dan suasana tersebut.
Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila
menghadapi situasi tersebut. Anda harus mempelajari baik-baik situasi apa yang
sedang Anda hadapi baik ditempat sepi maupun dikeramaian. Karena Anda akan
merasa siap dengan segala suasana dan situasi yang telah Anda pelajari.
Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya
diri.kepercaya dirian merupakan kunci utama anda dalam mengatasi rasa takut.
Dengan percaya diri Anda merasa bahwa Anda mampu melewati situasi dan suasana
yang akan Anda lalui tanpa terhalang oleh rasa takut.
Keempat, setelah timbul rasa percaya diri,
pertebal keyakinan Anda. Keyakinan Anda dalam mengadapi rasa takut harus
dipertebal agar Anda mapu dan yakin bahwa rasa takut iu akan hilangdengan
kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan yang tinggi.
Kelima, untuk menambah rasa percaya diri,
kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar
sungguh-sungguh. Anda juga haarus memiliki keahlian dan kecakaapan dalam suatu
bidang, agar rasa percaya diri anda kuat dan menghilangkan rasa takut yang
melanda Anda.
d.
Argumentasi
Argumentasi dalam suatu karangan yang
berisikan pendapat atau gagasan mengenai suatu hal dengan pembuktian-pembuktian
untuk mempengaruhi pembaca agar mengubah sikap merekan dan menyesuaikan dengan
sikap penulis.
(1) Ciri-ciri atau karakteristik karangan argumentasi
· Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.
· Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
grafik, tabel, gambar.
· Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah
sikap, pendapat atau pandangan pembaca.
· Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas.
· Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang,
kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian.
(2) Contoh
karangan argumentasi
Kegiatan OSPEK
Dengan perubahan pola pada program ospek,
yakni dengan meninggalkan pola perpeloncoan, tentunya masyarakat lebih banyak
yang setuju. Lain halnya terhadap ospek yang disertai hukuman-hukuman dengan
alasan menguji mental, menempa kekuatan isik, sumpah serapah, atau mengenakan
atribut lucu-lucuan, mungkin akan lebih banyak yang menolaknya. Bagi para
orangtua, misalnya –di samping bangga dan bahagia– sudah cukup berat dan repot
tatkala anaknya diterima di perguruan tinggi. Mereka bukan saja harus
menyediakan dana cukup besar untuk bayar uang kuliah, tetapi juga untuk
memenuhi kebutuhan lain seperti uang kos dan biaya sehari-hari bagi mereka yang
berasal dari luar kota. Jika dibebani lagi harus beli ini itu untuk kegiatan
ospek, rasanya beban tersebut semakin menumpuk. Lebih kecewa dan sakit lagi
jika anaknya tiba-tiba harus pulang karena jadi korban kelalaian mahasiswa
seniornya.
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena
tampaknya kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah yang
lebih bermakna positif. Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini
sudah begitu keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan kekerasan
yang lain.
e.
Persuasi
Persuasi adalah jenis karangan yang isinya
bertujuan membujuk, merayu, atau mengajak pihak pembaca agar mengikuti apa yang
dikehendaki oleh pihak penulis.
(1) Ciri-ciri atau karakteristik karangan persuasi
·
Terdapat himbauan atau ajakan.
·
Berusaha mempengaruhi pembaca.
(2) Contoh
karangan persuasi
Xavier-C
Jika senang bepergian, Anda tentunya memiliki
banyak persiapan dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang terpenting adalah
kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika terserang penyakit.
Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah produk multivitamin terbaik. Selain
vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C, multivitamin ini pun diperkaya oleh
vitamin D yang dapat menguatkan tulang, serta vitamin E agar kulit Anda
senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, berbagai aktivitas dapat
Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda ingin senantiasa sehat dan
mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera kunjungi apotek terdekat di kota
Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa kecewa.
5.
Karangan
(Karya) Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah
a.
Karangan (Karya) Ilmiah
Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris scientific paper adalah laporan tertulis
dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
(1) Ciri-ciri karya tulis ilmiah
· Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
· Bersifat metodis dan sistematis.
· Menggunakan ragam bahasa ilmiah yang baku dan formal,
bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna ganda.
(2) Macam – macam karya ilmiah
·
Karya ilmiah pendidikan
Karya Ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume
pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah
terdiri dari:
Ø
Paper (karya tulis)
Ø
Pra skripsi
Ø
Skripsi
Karya tulis
ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
Ø
Thesis
Karya tulis
ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
Ø
Disertasi
Karya tulis
ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
·
Karya Ilmiah Penelitian
Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
Ø
Makalah seminar
Ø
Laporan hasil penelitian
Ø
Jurnal Penelitian
b.
Karangan (Karya) Semi Ilmiah
Semi ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan
yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal,
kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar
atau tidaknya. Semi ilmiah ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan
fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semiformal tetapi
tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering
dimasukkan karangan non-ilmiah.
(1) Ciri-ciri
karya tulis semi ilmiah
· Emotif
Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
· Persuasif
Penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk
meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup
informative.
· Deskriptif
Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
· Kritik tanpa dukungan
bukti.
c.
Karangan (Karya) Non Ilmiah
Karya non ilmiah sangat bervariasi
topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis
berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subjektif, gaya bahasanya bisa
konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
(1) Ciri-ciri
karya non ilmiah
·
Bersifat persuasif.
·
Ditulis berdasarkan
fakta pribadi.
·
Fakta yang
disimpulkan subyektif.
·
Bersifat imajinatif.
·
Gaya bahasa konotatif
dan populer.
·
Situasi didramatisir.
·
Tidak memuat
hipotesis.
·
Penyajian disertai
dengan sejarah.
Daftar Pustaka
Aim, Rahim. 2013. Pengertian
Kerangka Karangan. Dalam http://rahim33.blogspot.com/2013/05/pengertian-kerangka-karangan.html
Anggraeni, Dina. 2013. Contoh Karangan Narasi dan Penjelesannya. Dalam http://www.teksdrama.com/2013/05/contoh-karangan-narasi-dan-penjelesannya.html
Anon. 2013. Jenis-Jenis Karangan Menurut Pengertian dan Ciri-Ciri Karangan. Dalam http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html
Putra,
Rayi Dwiky Putra. 2013. Perbedaan Karya Ilmiah, Semi Ilmiah dan
Non Ilmiah. Dalam http://keripiku.blogspot.com/2013/03/perbedaan-karya-ilmiah-dan-semi-ilmiah.html
Siahaan, Belfin P. 2010. Ciri
Tulisan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, dan Argumentasi . Dalam
http://belesti-siluet.blogspot.com/2010/12/ciri-tulisan-narasi-deskripsi-eksposisi.html
Wardani, Griya. 2010. Jenis-jenis
Karangan. Dalam http://griyawardani.wordpress.com/2010/12/31/jenis-jenis-karangan/
Winata. Rocky. 2013. Contoh Karangan Deskripsi, Narasi, Eksposisi,
Argumentasi, dan Persuasi. Dalam http://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/