Halaman

Kamis, 01 Mei 2014

Teori - Teori tentang Karangan

Karangan

1.     Pengertian Karangan
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan.
Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh.

2.     Ciri-Ciri Karangan yang Baik
Ciri-ciri karangan yang baik yaitu, sebagai berikut:
a.     Jelas
Aspek kejelasan dalam suatu karangan sangat diperlukan agar karangan tersebut lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh pembacanya.
b.     Kesatuan dan Organisasi
Aspek kesatuan yang baik tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan aspek organisasi yang baik tampak dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut tersusun dengan urut dan logis.
c.     Ekonomis
Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal keefisienan, baik waktu maupun tenaga. Kedua keefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam menangkap isi yang terkandung dalam sebuah karangan.
d.    Pemakaian Bahasa yang Dapat Diterima
Pemakaian bahasa yang dapat diterima akan sangat mempengaruhi tingkat kejelasan karangan. Pemakaian bahasa ini menyangkut banyak aspek. Pemakaian bahasa dalam suatu karangan harus mengikuti kaidah bahasa yang ada, baik menyangkut kaidah pembentukan kalimat (sintaksis), kaidah pembentukan kata (morfologi), kaidah ejaan yang berlaku, kaidah peristilahan maupun kaidah-kaidah yang lain yang relevan.

3.     Kerangka Karangan
a.   Pengertian Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya. Adapun langkah-langkah untuk menyusun karangan tersebut, yaitu sebagai berikut:
(1)   Menentukan tema dan judul
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan, cakupannya lebih besar dan menyangkut pada permasalahan yang diangkat. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan, dan lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
(2)   Mengumpulkan bahan
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan seperti mengumpulkan ide dan inovasi. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai dengan tujuan penulisannya.
(3)   Menyeleksi bahan
Setelah ada bahan maka perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis.
(4)   Membuat kerangka karangan
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
b.     Manfaat Kerangka Karangan
Adapun manfaat kerangka karangan secara umum adalah untuk menyusun karangan secara teratur. Selain itu ada beberapa manfaat kerangka karangan, antara lain:
(1)   Mempermudah pembahasan tulisan.
(2)   Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
(3)   Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
(4)   Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
(5)   Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
(6)   Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.
c.     Tahapan dalam Menyusun Kerangka Karangan
(1)   Mencatat gagasan,
(2)   Mengatur urutan gagasan,
(3)   Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab, serta
(4)   Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
d.    Mengembangkan Kerangka Karangan
Proses pengembangan karangan tergantung pada materi yang hendak ditulis. Pengembangan karangan juga jangan menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat.

4.     Jenis Karangan
Jenis-jenis karangan dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu:
a.     Narasi
Narasi adalah uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan, keadaan secara berurutan dari permulaan sampai akhir sehingga terlihat rangkaian hubungan satu sama lain. Bahasanya berupa paparan yang gayanya bersifat naratif.
(1)   Ciri-ciri atau karakteristik karangan narasi
·          Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
·     Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir.
·          Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
·          Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci.
(2)   Jenis-jenis karangan narasi
·           Narasi ekspositorik (narasi teknis)
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
·           Narasi sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
(3)   Pola narasi
Pola narasi dengan sederhana berupa susunan dengan urutan awal – sedang – akhir.
·      Awal narasi umumnya diisi pengantar yakni memperkenalkan situasi serta tokoh. Sisi awal mesti dibikin menarik supaya bisa mengikat pembaca. 
·      Sisi sedang merupakan sisi yang memunculkan satu konflik. Konflik lantas diarahkan menuju klimaks cerita. Sesudah konfik timbul serta meraih klimaks, dengan berangsur-angsur cerita dapat mereda. 
·     Akhir cerita yang mereda ini mempunyai langkah pengungkapan berbagai macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada juga yang berupaya menggantungkan akhir cerita mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
(4)   Langkah menyusun narasi
Langkah dalam menyusun narasi (terlebih yang berupa fiksi) condong dikerjakan melewati sistem kreatif, diawali dengan melacak, mendapatkan, serta menggali ide oleh dikarenakan itu, cerita dirangkai gunakan rumus 5 W + 1 H.
·           (What) apa yang dapat dikisahkan,
·           (Where) dimana seting/lokasi ceritanya,
·           (When) kapan peristiwa-peristiwa berjalan,
·           (Who) siapa pelaku ceritanya,
·           (Why) kenapa peristiwa-peristiwa itu berlangsung, dan
·           (How) bagaimana cerita itu di uraikan.
(5)   Contoh karangan narasi
 Putri Natasha dan Putri Andine
Suatu hari disebuah kerajaan besar lahirlah seorang putri cantik yang bernama Putri Natasha. Wajahnya sangat cantik dan lucu. Putri Natasha lahir dari pasangan Raja Anthum dan Ratu Aurora. Semua orang sangat bahagia saat kelahiran Putri yang telah ditunggu-tunggu itu. Tepat dihari kelahiran Putri Natasha, didepan pintu gerbang istana terdapat seorang bayi kecil yang tergeletak tak berdaya. Akhirnya karena pihak istana tak tega untuk menyingkirkannya, bayi tersebut kemudian diasuh oleh pihak istana dan diberi nama Putri Andine.
Dua tahun telah berlalu, Putri Natasha dan Putri Andine telah berubah menjadi putri-putri yang lucu, mereka telah menjadi seperti saudara kandung sendidri. Raja dan ratu pun senang melihatkeakraban mereka, meskipun mereka belum memberitahukan bahwa Putri Andine bukanlah anak kandung mereka.
Saat menginjak usia 12 tahun, Putri Natasha terlihat lebih cantik daripada Putri Andine. Dan juga Putri Natasha lebih mirip Ratu Aurora. Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri Natasha lebih cantik darinya dan lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat tak baik kepada Putri Natasha.
Suatu hari Putri Andine yang telah beniat jahat kepada Putri Natasha mencoba membuat wajah Putri Natasha menjadi buruk rupa dengan menyiramkan air panaas kepada Putri Natasha. Namun sebelum sempat ia mencoba melakukannyaa, niat jahatnyaa telah diketahui oleh Ratu Aurora.
Akhirnya sang Ratu menceritakan mengapa ia tak mirip dengan Ratu Aurora. Putri Andine akhirnya menyadari dan kembali menjadi baik kepada Putri Natasha. Dan sekarang mereka menjadi putri-putri yang paling dikagumi dinegeri tersebut.
b.    Deskripsi
Deskripsi adalah suatu karangan atau uraian yang berusaha menggambarkan suatu masalah yang seolah-olah masalah tersebut di depan mata pembaca secara konkret.
(1)   Ciri-ciri atau karakteristik karangan deskripsi
·          Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu.
·          Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar  seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan.
·          Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan.
·          Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulisruntuh, dan sebagainya.
(2)   Pola pengembangan paragraf deskripsi
·          Paragraf deskripsi spasial
Paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
·          Paragraf deskripsi subjektif
Paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
·          Paragraf deskripsi objektif
Paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
(3)  Langkah menyusun deskripsi
  ·          Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
  ·          Tentukan tujuan.
  ·           Mengumpulkan data dengan mengamati.
  ·           Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik.
  ·           Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi sesuai tema.
(4)   Contoh karangan deskripsi
Tentang Lapangan Sekolahku
Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap sisi lapangan terdapat taman-taman kecil dengan aneka bunga dan tumbuhan lainnya. Lapangan tersebut berukuran setengah 100 x120 meter. Lumayan luas, bukan? Selain untuk upacara penaikan bendera, kadang kami menggunakan lapangan tersebut untuk bermain basket atau sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat tiang bendera. Adapun di sebelah timur dan barat terdapat ring basket. Di bagian-bagian tertentu ada lubang yang berguna sebagai pancang tiang untuk net voli atau net sepak takraw.
c.     Eksposisi
Eksposisi adalah suatu karangan yang menjelaskan pokok masalah yang disertai dengan fakta-fakta. Tujuannya agar para pembaca memahami dan bertambah pengetahuannya terhadap masalah yang diungkapkan.
(1)   Ciri-ciri atau karakteristik karangan eksposisi
·          Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya.
·          Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual).
·          Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak.
·          Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada.
·          Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu.
(2)    Contoh karangan eksposisi
Rasa Takut
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Rasa Takut adalah rasa dimana seseorang merasa bahwa dirinya sedang mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa percaya diri mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.
Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu. Dengan memperiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana tertentu Anda akan merasa siap bahkan merasa bahwa Anda telah melewati situasi dan suasana tersebut.
Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Anda harus mempelajari baik-baik situasi apa yang sedang Anda hadapi baik ditempat sepi maupun dikeramaian. Karena Anda akan merasa siap dengan segala suasana dan situasi yang telah Anda pelajari.
Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri.kepercaya dirian merupakan kunci utama anda dalam mengatasi rasa takut. Dengan percaya diri Anda merasa bahwa Anda mampu melewati situasi dan suasana yang akan Anda lalui tanpa terhalang oleh rasa takut.
Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda. Keyakinan Anda dalam mengadapi rasa takut harus dipertebal agar Anda mapu dan yakin bahwa rasa takut iu akan hilangdengan kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan yang tinggi.
Kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh-sungguh. Anda juga haarus memiliki keahlian dan kecakaapan dalam suatu bidang, agar rasa percaya diri anda kuat dan menghilangkan rasa takut yang melanda Anda.
d.    Argumentasi
Argumentasi dalam suatu karangan yang berisikan pendapat atau gagasan mengenai suatu hal dengan pembuktian-pembuktian untuk mempengaruhi pembaca agar mengubah sikap merekan dan menyesuaikan dengan sikap penulis.
(1)   Ciri-ciri atau karakteristik karangan argumentasi
·          Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.
·          Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar.
·          Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.
·          Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan  menjauhkan subjektivitas.
·          Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian.
(2)    Contoh karangan argumentasi
Kegiatan OSPEK
Dengan perubahan pola pada program ospek, yakni dengan meninggalkan pola perpeloncoan, tentunya masyarakat lebih banyak yang setuju. Lain halnya terhadap ospek yang disertai hukuman-hukuman dengan alasan menguji mental, menempa kekuatan isik, sumpah serapah, atau mengenakan atribut  lucu-lucuan, mungkin akan lebih banyak yang menolaknya. Bagi para orangtua, misalnya –di samping bangga dan bahagia– sudah cukup berat dan repot tatkala anaknya diterima di perguruan tinggi. Mereka bukan saja harus menyediakan dana cukup besar untuk bayar uang kuliah, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan lain seperti uang kos dan biaya sehari-hari bagi mereka yang berasal dari luar kota. Jika dibebani lagi harus beli ini itu untuk kegiatan ospek, rasanya beban tersebut semakin menumpuk. Lebih kecewa dan sakit lagi jika anaknya tiba-tiba harus pulang karena jadi korban kelalaian mahasiswa seniornya.
Sekali lagi, kita patut bersyukur karena tampaknya kegiatan ospek di kampus-kampus sudah ada perubahan ke arah yang lebih bermakna positif. Sudah saatnya kita meninggalkan perpeloncoan. Hidup ini sudah begitu keras untuk diperjuangkan, jangan ditambah lagi dengan kekerasan yang lain.
e.     Persuasi
Persuasi adalah jenis karangan yang isinya bertujuan membujuk, merayu, atau mengajak pihak pembaca agar mengikuti apa yang dikehendaki oleh pihak penulis.
(1)   Ciri-ciri atau karakteristik karangan persuasi
·           Terdapat himbauan atau ajakan.
·           Berusaha mempengaruhi pembaca.
(2)   Contoh karangan persuasi
Xavier-C
Jika senang bepergian, Anda tentunya memiliki banyak persiapan dalam menghadapi liburan ini. Persiapan yang terpenting adalah kesehatan fisik. Anda tidak mungkin dapat berlibur jika terserang penyakit. Oleh karena itulah, kami ciptakan sebuah produk multivitamin terbaik. Selain vitamin A, B Kompleks, dan vitamin C, multivitamin ini pun diperkaya oleh vitamin D yang dapat menguatkan tulang, serta vitamin E agar kulit Anda senantiasa sehat. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, berbagai aktivitas dapat Anda lakukan dengan bersemangat. Jika Anda ingin senantiasa sehat dan mendapatkan khasiat dari Xavier-C, segera kunjungi apotek terdekat di kota Anda. Dijamin, Anda tidak akan pernah merasa kecewa.

5.     Karangan (Karya) Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah
a.     Karangan (Karya) Ilmiah
Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris scientific paper adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
(1)   Ciri-ciri karya tulis ilmiah
·         Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
·         Bersifat metodis dan sistematis.
·         Menggunakan ragam bahasa ilmiah yang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna ganda.
(2)   Macam – macam karya ilmiah
·          Karya ilmiah pendidikan
Karya Ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah terdiri dari:
Ø       Paper (karya tulis)
Ø       Pra skripsi
Ø       Skripsi
Karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.
Ø       Thesis
Karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.
Ø       Disertasi
Karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.
·          Karya Ilmiah Penelitian
Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
Ø       Makalah seminar
Ø       Laporan hasil penelitian
Ø       Jurnal Penelitian
b.     Karangan (Karya) Semi Ilmiah
Semi ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya. Semi ilmiah ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah.
(1)   Ciri-ciri karya tulis semi ilmiah
·          Emotif
Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
·          Persuasif
Penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
·          Deskriptif
Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
·          Kritik tanpa dukungan bukti.
c.     Karangan (Karya) Non Ilmiah
Karya non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subjektif, gaya bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
(1)   Ciri-ciri karya non ilmiah
·           Bersifat persuasif.
·           Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
·           Fakta yang disimpulkan subyektif.
·           Bersifat imajinatif.
·           Gaya bahasa konotatif dan populer.
·           Situasi didramatisir.
·           Tidak memuat hipotesis.
·           Penyajian disertai dengan sejarah.


Daftar Pustaka

Aim, Rahim. 2013. Pengertian Kerangka Karangan. Dalam http://rahim33.blogspot.com/2013/05/pengertian-kerangka-karangan.html

Anggraeni, Dina. 2013. Contoh Karangan Narasi dan Penjelesannya. Dalam http://www.teksdrama.com/2013/05/contoh-karangan-narasi-dan-penjelesannya.html


Anon. 2013. Jenis-Jenis Karangan Menurut Pengertian dan Ciri-Ciri Karangan. Dalam http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html

 


Putra, Rayi Dwiky Putra. 2013. Perbedaan Karya Ilmiah, Semi Ilmiah dan Non Ilmiah. Dalam http://keripiku.blogspot.com/2013/03/perbedaan-karya-ilmiah-dan-semi-ilmiah.html

Siahaan, Belfin P. 2010. Ciri Tulisan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, dan Argumentasi . Dalam http://belesti-siluet.blogspot.com/2010/12/ciri-tulisan-narasi-deskripsi-eksposisi.html

Wardani, Griya. 2010. Jenis-jenis Karangan. Dalam http://griyawardani.wordpress.com/2010/12/31/jenis-jenis-karangan/

Winata. Rocky. 2013. Contoh Karangan Deskripsi, Narasi, Eksposisi, Argumentasi, dan Persuasi. Dalam http://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/