.::Nurii Blog::.

nurita blog :) happy reading :) enjoy~~

Jumat, 06 Januari 2012

Manusia dan Harapan


Harapan~~~
Harapan berarti manusia memilki impian, memiliki angan-angan, keinginan, asa dan cita-cita. Harapan sifatnya abstrak dan merupakan hal yang diinginkan terjadi pada masa yang akan datang. Berharap sebuah harapan terwujud dengan baik yang tentu saja didampingi oleh usaha. Harapan tentu saja memiliki nilai positif bagi setiap diri manusia, karena selalu membuat manusia senantiasa berusaha untuk dapat meraih harapannya.
Harapan juga menentukan arah setiap hidup manusia, manusia hidup selalu ada sebuah harapan yang lahir tulus untuk mencapai suatu hal yang istimewa tentu juga dapat merubah hidup menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Setiap orang jika di tanya, apa harapan untuk kedepannya selalu menjawab sebagian besarnya adalah menjadi orang yang sukses. Yup, itu adalah salah satu contoh harapan yang timbul dari berkeinginan untuk merubah hidup menjadi orang yang lebih berguna dan bermanfaat.

Faktor pendorong terciptanya harapan
1.      Manusia selalu senantiasa mengharapkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
2.    Adanya berkeinginan untuk menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat dengan segala ilmu pengetahuannya.
3.      Selalu menciptakan manusia yang kreatif dan berusaha demi tercapainya sebuah harapan.

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
o   Kelangsungan hidup (survival).
o   Keamaanan (safety).
o   Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
o   Diakui lingkungan (status).
o   Perwujudan cita-cita (self-actualization).

Dari sebuah harapan pasti sedikit banyaknya disangkutpautkan dengan sebuah cita-cita. Setiap manusia yang memiliki harapan selalu memiliki cita-cita. Namun meskipun terdengar hampir sama antara harapan dan cita-cita ada beberapa spesifikasi yang sedikit berbeda jika dalam cita-cita adalah keinginan yang setinggi-tingginya dari sebuah impian yang dapat saja tidak terwujud dikarenakan banyak faktor salah satunya adalah kondisi yang relative dinamis (berubah), dimana diri setiap manusia harus bisa menempatkan dirinya dalam kondisi yang selalu berubah dengan sebaik-baiknya. Sedangkan harapan, tanpa melihat kondisinya manusia selalu senantiasa berdoa yang terbaik yang akan selalu di dapatkannya.
Jika harapan itu tidak tercapai akan tergambar jelas raut wajah kecewa yang tersirat dari setiap mereka yang telah berusaha bahkan berputus asa. Perlu di ingat tujuan hidup bukan hanya untuk selalu berharap tapi juga berusaha, kegagalan itu selalu terus membayangi setiap langkah dan usaha, jangan pernah menyerah dengan keadaan, jangan hanya selalu menerima tanpa memberikan usaha yang terbaik, jangan selalu untuk melulu kalah, manusia dapat merubah jalan hidup kearah yang lebih baik dengan usaha yang didampingi doa dan harapan.

Terus berusahalah meskipun kau tahu kegagalan terus membayangi.

Tetap berharaplah meski kau tau besar kemungkinan pupusnya.

Tetap berdirilah meski kau tahu kau akan sering terjatuh.

Manusia dan Kegelisahan


·        Pengertian Kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah yakni yang berarti keadaan dimana hati merasa risau, tidak nyaman, tidak tentram, khawatir, cemas, galau dan gundah.

Setiap orang pasti pernah merasakan kegelisahan mungkin dengan adanya masalah yang menimbulkan penderitaan, musibah yang sedang menimpa sanak saudara dll.

Manusia selalu mencerminkan kegelisahan dengan gejala tingkah lakunya dan gerak geriknya yang selalu menunjukkan kecemasan dan kekhawatiran terhadap suatu hal.

·        Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia

Sigmeund freud ahli psikoanalisa berpendapat bawa ada tiga macam kecemasan yang menimpa mansusia yaitu :

1.       Kecemasan Objektif
Kecemasan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorangyang mengancam ntuk mencelakakannya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.

2.       Kecemasan Nerotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan id nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. 

3.       Kecemasaan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antara lain: iri, benci dendam dengki dan marah gelisah cinta dan rasa kurang percaya diri.

·        Sebab-sebab Orang Gelisah

o    Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
o    Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
o    Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
o    Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )

·         Upaya Menghadapi Kegelisahan

Dalam konteksnya kegelisahan itu timbul karena adanya pemikiran yang tidak berdasarkan atas logika dan kenyataan yang terjadi sehingga menimbulkan berbagai pola aspek pikir yang negative. Untuk mengurangi kegelisahan yang menimpa diri sendiri berusahalah untuk senatiasa berpikir jernih dan tenang karena dengan hal itu kita dapat dengan tenang menghadapi segala macam cobaan dengan tetap berusah berpikir positif, serta senantiasa berdoalah kepada Tuhan untuk meminta petunjuk terbaiknya agar mampu melewati segala ujian dariNya dan menumbuhkan pribadi yang lebih dewasa dari setiap ujian yang dilaluinya.


Sumber :
http://abra139210.wordpress.com/2011/05/18/manusia-dan-kegelisahan/

Manusia dan Pandangan Hidup


·        Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup memilki arti sebagai kompas dalam menetukan arah hidup setiap manusia, pedoman manusia dalam bertingkah laku, pendirian manusia dalam mempertahankan prinsip dan pendapat atas pola pikir manusia dalam menilai dan memandang segala bentuk yang tercipta dalam semesta.
               
·        Klasifikasi Pandangan Hidup Berdasarkan Asalnya

1.     Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.    Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3.     Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

·        Berpandangan Hidup yang Baik

Setiap individu memiliki karakter masing-masing dalam menilai sebuah permasalahan yang akan dijadikannya pelajaran, pegangan hidup dan pedoman yang juga akan membentuk pribadi seorang individu itu. Setiap cara yang dilakukan pasti berbeda alasan dan spesifikasinya mengapa satu orang individu berbeda pendapat dengan individu lainnya terhadap suatu topik permasalahan, karena masing-masing memiliki pendapat dan mereka akan tetap mempertahankan apa yang mereka anggap benar sesuai dengan kenyataan dan bukti yang mendukung argumen masing-masing setiap individu. Tidak hanya itu, individu yang lainnya juga tidak dapat mutlak menyalahkan pendapat individu tersebut karena setiap orang bebas berpendapat dan menilai suatu pokok permasalahan sesuai subyaktifnya mereka memandang.
Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri individu itu sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.

Manusia dan Tanggung Jawab

·       Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga tanggung jawab berarti keadaan dimana manusia harus berani menghadapi hasil atas tindakan yang dilakukan, dan berani menanggung segala resiko atas ucapan yang dikatakan serta memikul apa yang menjadi kewajibannya.
Tanggung jawab merupakan salah satu bentuk kesadaran diri manusia dalam menanggung segala baik buruknya pikiran yang telah terucap dan telah dilakukannya. Salah satu ciri manusia pasti harus dapat bertanggung jawab karena manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang beradab dan berperikemanusiaan.

·       Macam-macam Tanggung Jawab

1.    Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut setiap individu sadar akan kewajibannya atas segala hal yang harus ia lakukan. Karena ini merupakan salah satu cara pengembangan individu yang lebih intelek karena mampu untuk menciptakan individu yang selalu mempertimabangkan segala kemungkinan yang di dapatnya dari hasil pengambilan suatu keputusan.

2.    Tanggung Jawab terhadap Keluarga

Keluarga dalah masyarakat kecil yang akan pertama kali dikenal oleh seorang individu untuk bersosialisasi sebelum ia mengenal kehidupan yang lebih luas yaitu bermasyarakat. Tanggung jawab ini begitu besar bagi seorang individu untuk menjaga nama baik keluarga, mengayomi anggota keluarga sampai memberikan pendidikan atau perkenalan awal dalam bertindak.

3.    Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

Pada hakikatnya seorang individu selalu berkedudukan sebagai makhluk social, karena jika hanya seorang diri tumbuh dalam era perkembangan globalisasi saat ini, tentu individu tidak akan tumbuh secara baik dan bijak, karena setiap individu selalu membutuhkan individu lainnya untuk tetap bertahan hidup. Bertanggung jawab terhadap masyarakat contohnya seperti aktif dalam kegiatan karang taruna, ikut berbaur dengan masyarakat dalam parisipasi kegiatan memeriahkan Hari Kemerdekaan Bangsa dll merupakan salah satu upaya seorang individu memenuhi kewajiban bersosialisasi dalam bermasyarakat.

4.    Tanggung Jawab terhadap Bangsa dan Negara

Mengingat pada dasarnya setiap manusia yang hidup di suatu wilayah Negara merupakan warga Negara dan wajib memenuhi serta mentaati segala peraturan hukum tata Negara serta norma yang berlaku setiap individu harus dan wajib melaksanakan segala peraturan yang telah ditetapkan untuk mendorong pribadi individu yang mengenal etika. Dimana tanggung jawab seorang individu tersebut yakni salah satunya mampu membela Bangsa dan Negara, mampu mengharumkan nama Bangsa dan Negara, mampu menjaga nama baik Bangsa dan Negara dll.

5.    Tanggung Jawab terhadap Tuhan

Tanggung jawab terhadap Tuhan merupakan bentuk tanggung jawab yang paling vital terhadap Sang Pencipta. Dimana segala bentuk perbuatan baik perkataan dan tindakan segalanya akan dimintai pertanggung jawabannya dihadapanNya. Manusia harus senantiasa berhati-hati dalam setiap perbuatannya karena bukan berlandaskan terhadap norma peraturan yang hanya berlaku dalam bermsyarakat, tetapi segala bentuk perbuatan harus bisa sesuai dengan yang tertuang dalam ajaran Kitab Suci masing-masing umat beragama.

Kamis, 05 Januari 2012

Dasar Pemasaran


Tugas Dasar Pemasaran
Pembuatan Produk Baru


~Dompet Berkamera~
 About Our Products
Ò    Revolusi terbaru dengan multiple fungsi  tidak hanya untuk menyimpan barang-barang berharga tetapi juga dapat secara langsung mengabadikan beberapa kejadian penting diamana pun Anda berada.

Ò     Dompet berkamera dapat memotret dan bervideo ria bagi Anda yang suka mengabadikan di setiap perjalanan dengan resolusi kamera setara kamera digital ataupun handphone berkamera.

Ò     Tidak hanya itu memiliki kapasitas memory eksternal hingga 32GB.

Ò   Tentunya foto dalam dompet cantik Anda dapat di ubah sesuai dengan keinginan Anda layaknya wallpaper pada handphone.

Ò   Paduan dompet dengan warna elegan nan cantik tidak hanya untuk mempercantik gaya Anda dalam fashion tetapi juga memperkenalkan berteknologi dalam fashion.

Created By 1EA23:
·         Audina Melissa (11211292)
·         Fatimah Khairunissa (12211731)
·         Nurita Kumala Sari (15211356)


~~Sekian Terima Kasih~~

Senin, 02 Januari 2012

Sedikit Memaknai Hidup


Yup, hidup itu berusahalah.

Sering pasti merasa pesimis dan cendrung untuk mengabaikan begitu saja serta membiarkannya berlalu tanpa usaha, melewatinya semua dengan kesia-siaan dan medatangkan penyesalan.

“setidaknya sudah berusaha, sedikitnya adalah upah capeknya meski salah” mungkin sering mengucapkan demikian jika hidup itu merupakan essay yang butuh penjabaran secara luas mungkin masih ada gunanya berkata demikian, namun selalu ada saatnya jika hidup itu adalah sebuah pilihan berganda, lebih mudahkah atau sulitkah?  Banyak pilihan menjebak dan satu pilihan menentukan segalanya, tentu kebenaran terletak dari ketelitian dalam memilih, salah satu tentu salah dan mutlak salah.

Tentunya setiap apa yang dijalani bukan merupakan hasil dari upah keringat hanya dengan menghitung seberapa lelahnya, tapi suatu pilihan bagaimana agar pilihan itu terpilih dengan tepat dan bermanfaat dengan hasil yang maksimal.

Ya pasti berusaha, tidak mungkin tidak. Tapi usaha yang bagaimana dan seperti apa?

Usaha dengan hasil yang terbaik adalah bagaimana kita melawan rasa malas, rasa takut akan kegagalan, dan rasa takut akan musuh terbesar bukan pada orang yang kita benci sekalipun melainkan rasa takut terhadap diri sendiri “pesimis”.

Usaha yang maksimal mampu mengorbankan lebih banyak waktu, usaha yang ekstra tanpa mengenal lelah, dan mau meski hanya untuk memperoleh kata “saya mengerti” bukan “saya hapal”.

Hasil tentu bukan segalanya, pemahaman dan mengerti itu kunci suksesnya.

Hasil yang didapat belum tentu dan selalu memperoleh kualitas yang terbaik meski kuantitas tercatat maksimal, yang mau dan sanggup untuk terus berusaha itulah awal dari segalanya.

Terus berusahalah meskipun kau tahu kegagalan terus membayangi.

Tetap berharaplah meski kau tau besar kemungkinan pupusnya.

Tetap berdirilah meski kau tahu kau akan sering terjatuh.

Kau berpikir gagal dan tidak akan pernah mencoba untuk kembali berusaha karena kau hanya melalukan satu kali usaha, hanya satu kali. Masih banyak kesempatan, masih banyak ujian untuk perlahan belajar memperbaikinya, hidup bukan hanya ya sudahlah, tapi berusahalah.

Setiap orang akan tetap memandang dari usahanya, bukan hasil yang sempurna.

Karena tanpa usaha hasil tidak akan pernah sempurna.

Karena tanpa usaha hidup itu hanya sia-sia.